MATA INDONESIA, JAKARTA-Kelompok milenial bakal menjadi pasar masa depan ekonomi syariah nasional sehingga harus dimanfaatkan seoptimal mungkin sejak dini. Hal itu diungkapkan oleh Anggota Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Imam Teguh Saptono.
“PR terbesar itu tinggal bagaimana menata, membuatnya lebih sistematis, dan membangun sinergi antar pelakunya. Dan kalau saya lihat justru yang menjadi prioritas itu future market, pasar masa depan yang sebentar lagi kita songsong yaitu pasar kelompok milenial,” ujar Imam.
Dirinya menyebutkan ada tiga komponen yang menjadi “kesempatan emas” yang tidak boleh dilewatkan oleh pemerintah dan pemangku kepentingan ekonomi syariah di Tanah Air.
Pertama ialah dinobatkannya Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia. Indonesia masuk daftar 10 negara paling dermawan di dunia, berdasarkan laporan tahunan World Giving Index (WGI) edisi ke-10 yang disusun oleh Charities Aid Foundation. Komponen kedua yaitu lahirnya segmen kelas menengah yang cukup besar.
Ketiga, berdasarkan survei terhadap 20.000 milenial di 120 negara terkait keyakinan apakah agama akan membawa kebahagiaan di dalam hidup, Indonesia menjadi yang tertinggi.
“Artinya kita menghadapi sebuah kondisi di mana masyarakat Indonesia secara umumnya kejiwaannya dermawan, kemudian kelas menengah cukup tinggi. Apalagi kita mendapatkan advantage dari populasi di mana sampai dengan 2036 kita masih memegang negara dengan nomor dua angkatan produktif tertinggi,” katanya.