Pengamat: Pemenjaraan dan Pengadilan Terhadap Rizieq Harus Didukung

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi menegaskan bahwa pengadilan terhadap Rizieq harus terus didukung. Alasannya, karena segala bentuk pembiaran terhadap Rizieq dan kelompoknya bisa menimbulkan gesekan dan perpecahan.

“Pemenjaraan dan pengadilan terhadap Rizieq harus kita dukung, karena apa? Kalau didiamkan, kalau ada aksi pembiaran terhadap kelompok seperti ini, bukan mustahil kita akan alami seperti apa yang dialami Suriah, Libya dan juga Somalia, dan sebagainya,” kata Islah kepada Mata Indonesia News, Selasa 30 Maret 2021.

Islah juga menambahkan bahwa temuan terbaru pihak kepolisian akan adanya atribut FPI berupa baju dan buku berlogo ormas tersebut dalam penggeledahan terduga teroris, semakin memperlihatkan bahwa kelompok ini merupakan irisan dari kelompok radikal.

“Penemuan simbol-simbol FPI ini semakin pertegas irisan FPI sebagai kelompok radikal tidak terbantahkan,” kata Islah.

Maka, pelarangan yang telah dikemukakan oleh pemerintah terhadap aktivitas dan pergerakan  ormas FPI pada akhir Desember 2020 lalu dinilai sudah tepat.

“Ini mengerucut ke satu kesimpulan bahwa pembubaran FPI itu sudah tepat, itu satu, nomor dua pemenjaraan Rizieq Shihab juga ini membungkam gerakan-gerakan teroris yang berada pada tataran normatif,” kata Islah.

Adapun barang bukti yang diperlihatkan kepolisian yaitu baju berwarna putih dengan logo berbentuk bundar bertuliskan FPI Front Pembela Islam. Selain itu, ada juga atribut yang berlogo bertuliskan Laskar Pembela Islam.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini