MATA INDONESIA, JAKARTA– Pengamat bidang intelijen dan ketahanan nasional Stepi Anriani ikut angkat bicara soal keberadaan dana otonomi khusus (otsus) yang saat ini tengah menjadi sorotan, karena imbas dari pembangunan Papua.
Menurutnya, dana otsus jilid 2 kembali dilanjutkan oleh pemerintah. Untuk itu, perlu sama-sama mengawasi dan mengingatkan satu sama lain, terutama kolaborasi antar stekholder yang harus dijaga betul.
“Jangan sampai nanti ada kesenjengan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah,” ujarnya.
Soal pembangunan disana memang, kalau dibandingkan dengan pemerintah sebelumnya, secara infrastruktur dan fisik pendekatan pak Jokowi sangat baik, beliau lebih dari 13 kali mengunjungi Papua.
Namun, kata dia terkait dana otsus, perlu ada penguatan agar semua bisa berjalan beriringan. Seperti Sumber daya manusia (SDM), birokrasi agar kedepan implementasi dari otsus itu bisa terlihat.
Nah, faktor selanjutnya soal dana otsus, yakni siapapun pemimpinnya dan pemerintahannya, baik itu gubernur, bupati dan walikotanya itu harus konsisten jadi sistemnya sudah harus bekerja jangan hanya personal.
Seperti diketahui, berdasarkan data dari Kementerian Keuangan, mencatat tahun 2002 hingga 2020 pemerintah telah mengeluarkan anggaran sebesar Rp 126,38 triliun. Dana itu gabungan dari otonomi khusus dan dana infrastruktur, dana itu di transfer ke provinsi lalu ke kabupaten dan kota.