Pengalaman Buruk Malaysia Tangani Covid19, Jangan Diikuti Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pengalaman buruk Malaysia dalam menangani pandemi Covid19 harus kita jadikan pelajaran karena terlalu lambat memvaksinasi penduduk lansianya sebagai populasi rentan penyakit tersebut.

“Ayo Indonesia, @jokowi @BudiGSadikin tetap fokus dan cepat. Vaksinasi pada pekerja bisa ditunda dulu,” ujar epidemiolog Pandu Riono dalam keterangannya yang diterima Mata Indonesia News, Rabu 26 Mei 2021.

Menurut catatan ourworldindata.org, angka kematian di Malaysia sejak 17 Mei 2021 menjadi yang tertinggi di ASEAN mengalahkan Indonesia dan Filipina yang pernah mencapai angka tertinggi pada April 2021.

Bahkan bukan hanya dari angka kematian, Malaysia juga mengalahkan Indonesia dalam angka penambahan kasus baru.

Pada Selasa 25 Mei 2021, angka kasus baru di negeri jiran itu sudah tembus 7.000 kasus tepatnya 7.289 kasus. Sementara Indonesia yang pernah menjadi negara di ASEAN dengan angka penambahan kasus tertinggi kini sudah berkisar di 5.000 an kasus per hari.

Meski begitu, adanya “pembangkangan sosial” saat larangan mudik lebaran 2021 mengakibatkan angka penambahan kasus baru di Indonesia akan meningkat dan diperkirakan lonjakannya terjadi pada pertengahan Juni 2021.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini