MATA INDONESIA, JAKARTA-Ketua Umum Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengatakan saat ini harga properti tetap dan developer tidak pernah menurunkan harga. Terkait harga hunian yang turun karena ada stimulus dan juga ada kemudahan pembayaran sehingga harga hunian jadi turun.
Selain itu, tak ada kenaikan harga properti pasca relaksasi sektor properti oleh pemerintah.
“Saya sudah konfirmasi ke pengembang tidak ada yang menaikkan harga, karena kita diberi relaksasi untuk mendorong cash flow kita sehingga efek domino berjalan,” katanya.
Menurutnya, relaksasi yang diberikan pemerintah berdampak pada kenaikan penjualan di kuartal I tahun ini dibandingkan kuartal sebelumnya yakni sekitar 15 persen. “Saya harap relaksasi PPN bisa diperpanjang hingga akhir tahun,” katanya.
Sebelumnya, berdasarkan Indonesia Property Market Index – Harga (RIPMI-H) pada triwulan pertama tahun ini berada pada angka 110,3, turun 0,4 persen dibandingkan dengan kuartal IV tahun 2020.
Secara tahunan, indeks ini mengalami penurunan sebesar dua persen. Namun, turunnya harga properti pada kuartal ini lebih disebabkan oleh harga apartemen yang merosot sebesar 2,3 persen secara kuartalan.
Indeks harga properti untuk rumah tapak pada kuartal I tahun 2021 berada di angka 116,3 dimana masih mencatatkan kenaikan sebesar 0,6 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya dan 0,5 persen secara tahunan.
Pada periode yang sama indeks harga properti untuk apartemen berada pada angka 109,9. Angka ini turun 2,3 persen dibandingkan kuartal sebelumnya dan turun 5,3 persen secara tahunan.