MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah akan menambah kuota bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Solar. Hal ini agar cukup memenuhi permintaan masyarakat hingga akhir tahun ini.
Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan menyambut baik langkah pemerintah tersebut. Dengan menambah kuota Pertalite 6,85 juta KL dan Solar ditambah 2,73 juta KL.
”Saya mengapresiasi langkah pemerintah dengan menambah kuota BBM JBT (Jenis BBM tertentu) dan JBKP (Jenis BBM Khusus Penugasan) dimana Pertalite ditambah sebanyak 6,85 juta KL dari kuota awal 23,05 juta KL dan solar ditambah sebanyak 2,73 jt KL dari 15,1 jt KL. Dengan demikian semua menjadi tenang,” ujar Mamit Setiawan, Selasa 4 Oktober 2022.
Menurutnya, masyarakat bisa tenang karena dengan penambahan ini maka mereka bisa menggunakan JBT dan JBKP sampai akhir tahun.
Pertamina juga menjadi tenang karena dengan adanya penambahan ini mereka bisa menagih kelebihan ini kepada pemerintah dan tetap bisa menyalurkan BBM JBT dan JBKP kepada masyarkat sebagai upaya untuk menjaga perekonomian nasional.
“Pastinya, dengan penambahan ini akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat dan nasional juga. Roda perekonomian tetap berputar, beban masyarakat juga tidak bertambah terutama bagi masyarakat yang tidak mampu,” ujarnya.
Tapi dia mengingatkan dengan adanya penambahan ini bukan berarti program pembatasan penggunaan BBM bersubsidi ini terhenti.
Program dengan aplikasi mypertamin saya kira tetap dilanjutkan. Hal ini penting agar Pertamina memilik data konsumen mereka dan menghindari potensi terjadinya penyelewengan.
“Pemerintah tetap perlu segera menerbitkan revisi Perpres 191/2014 agar pembatasan untuk pengguna Pertalite ini tetap berjalan. Jangan sampai kejadian ini berulang kembali pada tahun depan,” katanya.