MATA INDONESIA, JAKARTA – Optimisme pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut. Hal ini karena titik terendah pelemahan ekonomi nasional sebenarnya sudah terlewati, yakni pada kuartal II-2020.
Direktur Utama Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Mirza Adityaswara merasa optimistis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan perekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 terkontraksi hingga minus 5,32 persen, turun signifikan bila dibandingkan dengan capaian bulan sebelumnya yang tumbuh positif 2,97 persen.
“Mengenai ekonomi, kalau saya sebagai ekonom, saya percaya bahwa pemulihan ekonomi ini akan berlanjut. Meskipun masyarakat kritis bahwa pertumbuhan ekonomi belum sesuai harapan, tapi kalau kita lihat titik terendah pada saat kita mengalami krisis covid di berbagai dunia terjadi di kuartal II-2020,” ujar Mirza dalam diskusi virtual LPPI yang dikutip Jumat, 26 Februari 2021.
Menurut Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia periode 2013-2019 itu, kontraksi ekonomi yang dialami Indonesia pada kuartal II-2020 lebih baik ketimbang negara-negara maju di kawasan Eropa. Contohnya Spanyol, Inggris, dan Italia yang angka pertumbuhan ekonomi terkontraksi hingga minus 18 persen sampai 19 persen.
Selanjutnya, ungkap Mirza, ekonomi RI membaik pada kuartal III-2020. Meski masih terkontraksi sebesar minus 3,49 persen, namun angka negatif tersebut sudah jauh lebih baik daripada angka pertumbuhan di kuartal II-2020.
“Di kuartal IV-2020 juga demikian, walaupun memang mungkin beberapa ekonom mengatakan bahwa kuartal IV-2020 recovery-nya belum sesuai harapan,” katanya. Dia menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional kuartal IV-2020 terkontraksi sebesar minus 2,19 persen.
Tersendat
Mirza bilang, tersendatnya pemulihan ekonomi nasional terjadi lantaran kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah. Kebijakan ini membuat kegiatan masyarakat tertunda, melambat, bahkan berhenti.
Di sisi lain, berlanjutnya pemulihan ekonomi juga terjadi akibat gelontoran stimulus yang dilakukan pemerintah. Tak hanya di Indonesia, pemerintah dan bank sentral di seluruh negara juga melakukan hal yang sama guna mengakselerasi pemulihan ekonomi.
Kondisi ini menyebabkan indeks harga saham di sejumlah negara mengalami perbaikan, termasuk di Indonesia. Hal ini ekspektasi para investor terhadap berlanjutnya pemulihan ekonomi domestik.