MATA INDONESIA, JAKARTA – Penangkapan terduga teroris yang terafiliasi JAD di Kembangan, Jakarta oleh Densus 88 mendapat tanggapan dari komunitas pemuda lintas agama.
Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Kembangan Faiz Muhamad Ridho mengatakan, peristiwa tersebut bisa menjadi peringatan bagi publik agar lebih waspada terhadap berbagai aksi terorisme yang merebak di tengah komunitas yang majemuk. Untuk itu, perlu ada upaya pencegahan di kalangan masyarakat.
“Dan kami tegaskan, bahwa yang salah bukan agamanya, tapi cara memahami agamanya yang salah. Menurut kami hal ini bisa terjadi karena disebabkan banyak hal, salah satunya salah memilih guru dan salah membaca buku”, ujarnya, belum lama ini.
Faiz menekankan bahwa pihaknya sebagai organisasi Islam menentang keras perilaku ekstremisme dan radikalisme yang mengatasnamakan apapun, apalagi mengatasnamakan agama. Ia pun berharap pihak GP Ansor bisa ikut ambil bagian dalam upaya pencegahan aksi terorisme di kalangan anak-anak muda.
Faiz kemudian mengajak kepada anak-anak muda, khususnya anak-anak muda di wilayah Kecamatan Kembangan agar belajar memahami agama kepada ulama yang jelas riwayat belajar dan keilmuannya. “Seperti belajar kepada ‘Ulama-‘Ulama yang ada di NU,” katanya.
Sementara Ketua Angkatan Muda Protestan Pluralistik (AMPP) Arbie Haman mengaku kaget dengan penangkapan terduga teroris di wilayah Kembangan. Menurutnya, wilayah tersebut salah satu tempat yang paling heterogen di Jakarta.
“Penduduk di sana berasal dari berbagai kalangan, dan setahu saya masyarakatnya cukup toleran dalam hidup berdampingan walaupun berbeda latar belakang”, ujarnya.
Ia pun menilai penangkapan tersebut menunjukkan bahwa celah keberagaman yang terjalin di Kembangan dapat dimanfaatkan oleh oknum-oknum untuk bermukim dan beraktivitas di sana.
Arbie pun berharap meski di masa pandemi, semua komunitas pemuda lintas agama di Kembangan tetap saling berkoordinasi untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menjaga soliditas dan kebhinnekatunggalikaan.
“Baik dari GP Ansor Kembangan, Muhammadiyah, Pemuda Katolik, AMPP, komunitas Gereja, serta berbagai elemen kepemudaan lainnya,” katanya.
Ia pun memberikan apresiasi kepada Polri melalui Densus 88 yang telah menjalankan tugasnya dengan baik.
Sebelumnya diketahui Densus 88 telah menangkap seorang terduga teroris berinisial SY dengan sejumlah barang bukti berupa senjata, bahan peledak, dan sebagainya di kawasan Kembangan, Jakarta Barat pada 30 Juni 2021 lalu.