Pemprov Jateng Baru Bisa Operasi Pasar untuk Stabilkan Harga Minyak Goreng di Libur Nataru

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEMARANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) lakukan operasi pasar untuk menurunkan harga minyak goreng dengan cara membanjiri pasar hingga 70 ribu liter minyak goreng ke sejumlah kabupaten/kota.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah memerintahkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk mendalami dan memetakan persoalan inflasi daerah di Jateng agar bisa terkendali.

Menurutnya, beberapa komoditas yang di hulu belum panen membuat terjadi fluktuasi harga di pasar.

Operasi pasar tersebut dilakukan untuk mengintervensi agar harga kembali stabil. Selain itu, juga sebagai langkah penting dalam pengendalian inflasi.

“Tapi kalau kita melihat batas toleransinya, semua masih dalam kendali. Untuk minyak goreng pasokan juga cukup,” ujar Ganjar, Kamis 30 Desember 2021.

Operasi minyak goreng adalah tahap pertama. Beberapa komiditi lainnya dipikirkan kemudian.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Tegaskan Bansos Harus Bermanfaat, Bukan Alat Judi Daring

Oleh : Wiliam Pratama Bantuan sosial (bansos) yang disalurkan oleh pemerintah merupakan bentuk nyata kepeduliannegara terhadap masyarakat yang terdampak situasi ekonomi. Di tengah tekanan daya beliakibat fluktuasi harga kebutuhan pokok, bansos menjadi instrumen penting untuk menjagastabilitas sosial, membantu keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan dasar, sertamenjadi penguat daya tahan rumah tangga. Namun di balik niat baik itu, terdapat tantanganserius: penyalahgunaan bansos untuk praktik Judi Daring yang merusak sendi ekonomi dan moral masyarakat. Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, secara tegas mengingatkan masyarakatpenerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) agar tidak menyalahgunakan dana bantuan untukaktivitas yang kontraproduktif. Dalam kunjungannya ke Kota Pekanbaru, Wapres meninjaulangsung proses penyaluran BSU yang diberikan kepada pekerja sektor informal dan buruhterdampak ekonomi. Ia menekankan bahwa bansos ini bukan untuk dibelanjakan pada kegiatan spekulatif seperti Judi Daring, tetapi harus digunakan untuk memenuhi kebutuhanpokok dan memperkuat ekonomi keluarga. Peringatan Wapres Gibran bukan tanpa dasar. Praktik Judi Daring saat ini telah menjangkitiberbagai lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada dalam tekanan ekonomi. Dengandalih “mencari keberuntungan,” sebagian masyarakat justru terjebak dalam pusaran hutangdan ketergantungan. Hal ini sangat ironis, karena dana yang disediakan negara sebagaipenopang hidup justru berpotensi menjadi jalan kehancuran jika tidak digunakan secara bijak. Hal senada juga ditegaskan oleh Gubernur Jawa...
- Advertisement -

Baca berita yang ini