MINEWS, JAKARTA–Teka-teki soal pengganti Direktur Utama (Dirut) PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan Dirut PT Bank Mandiri (Persero) Tbk perlahan-lahan mulai terkuak.
Pemerintah dikabarkan telah mengantongi beberapa nama yang dianggap layak mengisi jabatan tertinggi di dua perusahaan plat merah ini.
Menurut penjelasan Menteri BUMN Erick Thohir, suksesor Budi Gunadi Sadikin yang kini menjabat sebagai Wamennya di Kementerian BUMN sudah disiapkan.
“Akhir bulan masih dalam proses review. Tapi dirutnya sudah ada,” ujar Erick di Jakarta, Selasa 5 November 2019.
Ia mengharapkan agar sosok pengganti Budi memiliki latar belakang keuangan yang kuat. Pasalnya, perseroan akan membawahi banyak anak usaha. Selain itu, Dirut baru Inalum diharapkan memiliki latar belakang pertambangan.
“Apalagi kan pembagian dalam anak perusahaan cukup berbeda. Ada Antam, ada batu bara, ada lain-lain,” katanya.
Begitupun untuk jabatan Dirut Bank Mandiri yang semula dipegang Kartika Wirjoatmodjo juga telah ditemukan penggantinya. Tiko saat ini bersama Budi Gunadi menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN.
Erick mengatakan, nama dirut baru Bank plat merah ini akan diumumkan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 8 Desember 2019 mendatang. “Dirut Mandiri sudah diputuskan. Kita tunggu saja pada RUPS nanti,” ujarnya.
Seperti diketahui, Tiko menjabat Dirut Bank Mandiri sejak 2015 menggantikan Dirut sebelumnya Budi Gunadi Sadikin.
Sementara Budi Gunadi memulai karirnya di perusahaan pelat merah pada 2006. Kala itu ia bergabung ke PT Bank Mandiri Tbk sebagai Direktur Micro and Retail Banking.
Karirnya pun terus menanjak hingga diangkat menjadi Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk. Ia menduduki posisi tersebut hingga 2016 sebelum akhirnya ia diangkat sebagai Staff Khusus Menteri Negara BUMN dan aktif menjadi Anggota Dewan Penasehat Asosiasi Fintech Indonesia.
Pada 2017, ia diangkat menjadi Komisaris Utama PT Inalum (Persero) sebelum akhirnya efektif menjadi direktur utama pada 14 September 2017.
Di bawah kepemimpinannya, Inalum resmi menggenggam 51,23 persen saham PT Freeport Indonesia dengan membayarkan 3,85 miliar dolar AS.