Jakarta – UMKM memainkan peran sentral dalam perekonomian Indonesia, terlihat dari kontribusinya yang mencapai lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional serta menyerap sekitar 97% tenaga kerja.
Dengan jumlah yang melampaui 64 juta unit usaha, UMKM menjadi tulang punggung yang tak tergantikan dalam menjaga stabilitas ekonomi negara.
Namun, kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional masih berada pada kisaran 15,7%.
Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan angka tersebut guna mendukung target pertumbuhan ekspor sekitar 9% dalam lima tahun mendatang.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkan keberpihakannya kepada UMKM dalam 100 hari pertama kepemimpinannya.
Salah satu inisiatif penting yang telah diambil adalah kebijakan penghapusan utang dan hapus tagih bagi pelaku UMKM.
“Ini merupakan komitmen pemerintah yang nyata kepada masyarakat,” ujar Airlangga.
Lebih lanjut, pemerintah juga akan memberikan subsidi bunga hingga 5% bagi kredit investasi yang diambil oleh pelaku UMKM yang bergerak di sektor padat karya seperti tekstil, garmen, alas kaki, furnitur, serta makanan dan minuman.
Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi UMKM untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor.
Tidak hanya itu, pemerintah juga fokus pada peningkatan inklusi keuangan yang saat ini telah mencapai 88,7%.
Airlangga menyebut bahwa ini menjadi salah satu prioritas utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
Menteri Perdagangan Budi Santoso juga menegaskan komitmennya dalam mempercepat dan mempermudah ekspor produk UMKM melalui program UMKM BISA (Berani Inovasi, Siap Adaptasi) Ekspor.
“Kami akan berkolaborasi dengan pembina UMKM dan agregator untuk mempercepat pertumbuhan ekspor UMKM,” ujar Budi.
Ia juga menyebutkan bahwa Kemendag telah menunjuk Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional sebagai koordinator Forum Dialog Ekosistem UMKM BISA Ekspor.
Di sisi lain, BRI terus menunjukkan peran aktifnya dalam mendukung UMKM melalui gelaran BRI UMKM EXPO (RT) 2025.
Direktur Utama BRI, Sunarso, menyampaikan bahwa acara ini ditargetkan mampu menghasilkan kontrak ekspor hingga Rp 1,4 triliun.
“Tahun lalu kontrak ekspor mencapai Rp 1,3 triliun, tahun ini kami harapkan bisa meningkat menjadi Rp 1,4 triliun,” ungkapnya.
Sebanyak 1.000 UMKM unggulan dipamerkan dalam acara ini setelah melalui proses seleksi yang ketat. Potensi buyer diharapkan meningkat dari 30 negara menjadi 33 negara dengan target 50 ribu pengunjung.