Pembiaran Gerakan Intoleransi di Indonesia Sangat Berbahaya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pembiaran gerakan intoleransi di Indonesia sangat berbahaya. Hal ini disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman dalam pengantar buku berjudul ‘Dudung Abdurachman Membongkar Operasi Psikologi Gerakan Intoleransi’ yang baru terbit Minggu 30 Januari 2022.

Dudung mengutip istilah ‘pembiaran gerakan intoleransi’ dari kalimat istilah yang digunakan oleh eks Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono. ”Saya meminjam istilah Jenderal TNI Purn Prof Dr AM Hendropriyono dalam pengantar buku ini. Pembiaran gerakan intoleransi di Indonesia sangat berbahaya, karena sifat dari gerakan intoleransi adalah terorisme,” kata Dudung.

Ia juga meminjam istilah Habib Luthfi bin Ali bin Yahya bahwa jangan memberikan peluang sejengkal pun terhadap kelompok intoleran, pegang teguh empat pilar kebangsaan.

Karena itu, Dudung menegaskan, komitmen terhadap merah putih tidak boleh ditawar lagi. ”Indonesia terlahir sebuah keniscayaan akan keberagaman dan perbedaan, dalam perbedaan itulah terletak kekuatan kita sebagai bangsa,” katanya.

Dudung juga menyampaikan mengenai isi bukunya. Menurut dia, buku yang ditulis Raylis Sumitra tersebut berkaitan dengan kewaspadaannya terhadap kelompok intoleran.

“Dalam buku tertulis bahwa kita saat ini mewaspadai kelompok intoleran, yaitu gerakan yang mencoba merobohkan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI, serta UUD 1945. Agar Indonesia tidak goyah dan jatuh kepada tangan perusak persatuan dan kesatuannya,” ujar Dudung.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Diharapkan Jadi Pendorong Inovasi dalam Pemerintahan

Jakarta - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, diharapkan dapat mendorong inovasi serta memperkuat sinkronisasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini