MATA INDONESIA, JAKARTA-Pembangunan sejumlah infrastruktur seperti jalan tol, hingga bandara di Jawa Timur, berdampak signifikan terhadap penjualan rumah.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pengembang Perumahan, dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Jawa Timur, Makhrus Soleh mengatakan, skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) juga menyasar wilayah yang tengah didorong pembangunan infrastrukturnya.
“Iya ada peningkatan. Untuk FLPP, di daerah-daerah seperti Banyuwangi, Jember, Probolinggo, Tulungagung, itu bagus,” kata Makhrus.
Sebagai informasi, di wilayah Jawa Timur, saat ini tengah dilakukan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol Probolinggo-Banyuwangi, dan pembangunan bandara di Kediri.
Pembangunan infrastruktur tersebut, juga diharapkan mendorong perputaran ekonomi kawasan.
Mahkrus menambahkan, sementara untuk daerah di kota besar seperti Malang, Sidoarjo, Gresik, dan Surabaya, pangsa pasar menengah nonsubsidi di bawah Rp500 juta, juga memiliki potensi menjanjikan, seiring dengan pembangunan infrastruktur.
Ia mengatakan, dalam upaya untuk meningkatkan penjualan rumah, terutama di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), para agen properti diharapkan tidak menaikkan harga terlalu tinggi.
Bahkan, lanjutnya, diharapkan para agen properti bisa memberikan potongan harga kepada para calon konsumen. Adanya potongan harga tersebut, diakui Makhrus juga mampu sedikit meningkatkan penjualan di masa PPKM.
“Properti hampir enam tahun ini lesu, teman-teman, tidak perlu terlalu (tinggi) menaikkan harga. Sementara untuk calon konsumen, diharapkan bisa membeli properti pada tahun ini, karena harganya cukup murah,” ujarnya.
Selain itu, di masa PPKM yang merupakan upaya pemerintah untuk menekan laju penyebaran covid-19 tersebut, para agen properti didorong untuk memberikan promosi potongan harga secara online.
Hal tersebut perlu dilakukan untuk menarik minat masyarakat untuk tertarik pada rumah-rumah yang dipromosikan tersebut. Setelah masa PPKM atau pembatasan mobilitas masyarakat berakhir, diharapkan kunjungan calon konsumen meningkat dan berseiring dengan penjualan.
“Bisa disiasati dengan banyak promo potongan harga, jadi iklan onlinenya tetap. Untuk kunjungan calon konsumen, nanti saat sudah longgar, sudah mulai ada,” katanya.