MATA INDONESIA, WASHINGTON – Pengacara Donald Trump mengecam kasus pemakzulan terhadap kliennya. Sang pengacara mengatakan, hal tersebut sebagai tindakan teater politik dan menuduh Partai Demokrat mengeksploitasi kekacauan serta trauma kerusuhan Capitol bulan lalu untuk keuntungan partai mereka.
Mantan Presiden Donald Trump dimakzulkan karena menghasut pemberontakan pada 6 Januari di Capitol Hill. Akibat insiden di Gedung DPR itu, sebanyak lima orang dilaporkan meninggal dunia, salah satunya merupakan aparat kepolisian setempat.
“Kepemimpinan Demokrat tidak mampu memahami bahwa tidak semuanya selalu dapat disalahkan pada musuh politik mereka, tidak peduli seberapa buruk mereka ingin mengeksploitasi setiap momen ketidakpastian dari rakyat Amerika,” kata pengacara Donald Trump, melansir SM Daily Journal.
Pengacara Donald Trump juga mengatakan, Senat tidak berhak mengadili Trump yang meninggalkan jabatannya –sebuah argumen yang diperdebatkan oleh bahkan beberapa sarjana hukum konservatif, dan mereka menyangkal bahwa tujuan kasus Demokrat adalah keadilan.
“Sebaliknya, ini hanya upaya egois dari kepemimpinan Demokrat di DPR untuk memangsa perasaan ngeri dan kebingungan yang menimpa semua orang Amerika di seluruh spektrum politik setelah melihat kehancuran di Capitol pada 6 Januari oleh beberapa ratus orang,” sambung pengacara Trump.
Ketua DPR AS, Nancy Pelosi mengajukan dokumen yang menyatakan, Trump telah mengkhianati rakyat Amerika Serikat dan bahwa tidak alasan atau pembelaan yang sah. Fakta inilah yang kemudian membuat tim hukum Trump mengatakan, Partai Demokrat sengaja memanfaatkan momentum kerusuhan demi keuntungan politik.
“Hasutannya untuk memberontak terhadap pemerintah Amerika Serikat – yang mengganggu transfer kekuasaan secara damai – adalah kejahatan konstitusional paling menyedihkan yang pernah dilakukan oleh seorang presiden,” demikian pernyataan Demokrat.
Sidang akan dimulai pada Selasa (9/2) dengan debat dan pemungutan suara tentang apakah konstitusional akan menuntut mantan presiden AS tersebut. Sebuah argumen yang dapat beresonansi dengan Partai Republik yang ingin memberikan suara untuk membebaskan Trump tanpa terlihat memaafkan perilakunya.