Pelonggaran PPKM Darurat Jangan Sampai Jadi Sia-Sia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Rencana melonggarkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat harus dihitung betul. Jangan terlalu dini karena akan membuat semua pencapaian akan sia-sia.

Hal itu diungkapkan Ketua Satgas Penanganan Covid19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban seperti pesan yang diterima Mata Indonesia News, Kamis 22 Juli 2021.

“Jika salah langkah, kita berisiko menjadi Sisyphus, yang mengulangi tugasnya sia-sia: mendorong batu ke puncak, hanya untuk menggelinding ke bawah kembali,” ujar lelaki yang dikenal dengan Profesor Beri tersebut.

Dia juga menegaskan jika terlalu dini dilonggarkan kita akan mengulang-ulang tindakan yang sia-sia. Setiap baru berhasil mengendalikan pasti akan melonjak lagi, jika terburu-buru.

Saat ini beberapa daerah disebut sudah memperlihatkan hasil dari PPKM Darurat seperti tingkat pemakaian tempat tidur rumah sakit menurun.

Namun, angka kematian akibat Covid19 saat ini masih tetap terus meninggi, sedangkan penurunan kasus baru selalu dicurigai karena berkurangnya testing.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini