MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah Jokowi akan mengembangkan Pelabuhan Depapre di Kabupaten Jayapura, Papua sebagai hub wilayah Indonesia bagian timur.
Hal itu diungkapkan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yang dikutip, Kamis 13 Januari 2022.
Maka, sejumlah persiapan harus dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja kegiatan di pelabuhan yang melayani kegiatan peti kemas dan kapal penumpang perintis tersebut.
Sejak awal tahun 2021, Pelabuhan Depapre telah melayani rute baru tol laut yang menghubungkan wilayah Papua dan Papua Barat.
Maka, saat ini harus dilakukan banyak upaya untuk meningkatkan muatan balik dari timur ke barat.
Menurut Budi, Papua memiliki potensi komoditi yang banyak sekali mulai dari ikan, rumput laut, kayu, dan lain sebagainya.
Dengan begitu, akan memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat Papua dan kapal-kapal dalam program Tol Laut tidak akan mengalami kosong muatan.
Menhub mengungkapkan, Kabupaten Jayapura sebagai sentra pembangunan di Papua saat ini menjadi sorotan nasional maupun dunia. Hal ini ditandai dengan dibangunnya sejumlah infrastruktur seperti Stadion Lukas Enembe yang megah dan berstandar internasional serta Bandar Udara Sentani di Jayapura yang telah dikembangkan menjadi bandara internasional.
Pembangunan Pelabuhan Depapre baik pada sisi darat maupun laut dilakukan Kemenhub sejak tahun 2015 hingga 2020, dengan alokasi APBN sekitar Rp 175 miliar.
Pembebasan lahan telah dilakukan secara bertahap sejak tahun 2007 hingga 2013 dengan luas lahan 24,83 hektare dari total 74 hektare lahan yang dibutuhkan. Pekerjaan reklamasi juga telah dikerjakan dengan luasan sekitar 15,67 hektare.
Sesuai dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional, pelabuhan ini akan terus dikembangkan, antara lain dengan membangun jalan Sentani Depapre sebagai jalan akses menuju ke pelabuhan.
Pelabuhan Depapre memiliki letak yang strategis, yaitu berada di Teluk Tanah Merah yang menghadap langsung ke Samudera Pasifik yang dapat menjadi gerbang perdagangan internasional, terutama di wilayah Asia Pasifik.