Pedestrian Bawah Tanah Pertama di Indonesia Bakal di Bangun di Jakarta

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pemerintah Provinsi Jakarta bekerjasama dengan Pengembang kawasan Thamrin Nine PT Putragaya Wahana melakukan groundbraking Pedestrian Tunnel, yang menghubungkan Thamrin Nine UOB, dengan-Stasiun MRT BNI Dukuh Atas.

Interkoneksi atau terowongan bawah tanah sepanjang 80 meter ini merupakan yang pertama di Indonesia.

Gubernur Anies Baswedan mengatakan, Jakarta saat ini berada dalam tahap awal pengembangan menuju kota global. Adanya transportasi publik yang semakin terintegritas menandakan Jakarta menuju Kota Global.

“Satu ciri dari sebuah kota global adanya transportasi umum yang telah dikembangkan dengan baik, dan warganya menggunakan transportasi publik itu, ” ujar Gubernur DKI Jakarta saat seremonial ground breaking interconection Thamrin Nine – Stasiun MRT BNI, dikutip Sabtu 9 Juli 2022.

Gubernur Anis menekankan, pembangunan trasportasi publik di Jakarta menuju kota global adalah mengintegrasikan semua moda angkutan umum yang ada di Jakarta.

Sejak lama Jakarta telah memiliki transportasi publik namun belum terkoneksi dengan baik.

Inisiasi pembangunan interkoneksi bawah tanah ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama tentang Pembangunan Bangunan dan Fasilitas Interkoneksi Thamrin Nine UOB–Stasiun Dukuh Atas BNI.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Mahfud dan Direktur Utama PT Wisma Kartika, Alvin Gozali, dan disaksikan oleh Anies Baswedan, dan Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar.

Alvin Gozali mengatakan, interkonesi bawah tanah ini akan dibangun oleh PT Putragaya Wahana serta perusahaan afiliasinya PT Wisma Kartika, yang merupakan perusahaan pengembang kawasan Thamrin Nine yang membangun gedung UOB, Autograph Tower, dan Luminary Tower.

“Jadi kita sebagai main develover kawasan Thamrin Nine, Jadi kita bangun MRT tunnel ini di tanahnya Pemprov DKI, tunnelnya dihibah ke DKI dan PT MRT,” ujarnya.

Interkoneksi sepanjang 80 meter ini dibiayai sepenuhnya oleh PT Wisma Kartika dan UOB sebesar Rp 150 miliar. Sementara pengelolaan MRT tunnel ini nantinya akan dilakukan dengan Joint operation antara PT PGW Bank UOB, Wima Kartika, dan PT MRT.

Alvin mengungkapkan, pembangunan interkoneksi ini sepenuhnya merupakan ‘Social Enviromental Concession, yang sepenuhnya non profit.

Benefit yang akan didapat kawasan Thamrin Nine kemungkinan pada sisi marketing, serta lalu lintas orang dan harga sewa yang kemungkinan akan meningkat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini