PBB Minta Kematian Mohammed Mursi Diselidiki Secara Independen

Baca Juga

MINEWS, INTERNASIONAL – PBB menyerukan agar dilakukannya penyelidikan secara independen atas kematian mantan Presiden Mesir Mohammed Mursi, yang tewas saat persidangan dirinya sebagai tahanan negara berlangsung.

Melalui Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, PBB meminta agar penyelidikan itu ditindaklanjuti dengan investigas yang tepat dan cepat.

“Setiap kematian mendadak dalam penahanan harus dilakukan investigasi yang cepat, transparan dan menyeluruh oleh badan independen agar diketahui penyebabnya,” kata Komisaris Tinggi PBB untuk HAM, Rupert Colville.

Mursi adalah presiden Mesir pertama yang dipilih lewat secara demokrartis pada 2012. Terpilihnya Mursi terjadi saat Musim Semi Arab atau Arab Spring dan dirinya lengser pada 2013 dalam kudeta militer yang dipimpin Abdul Fatah Al Sisi.

Mursi meninggal dunia pada Senin 17 Juni 2019 setelah pingsan dalam persidangan di Pengadilan Kairo. Colville menyoroti perlakuan aparat Mesir terhadap kondisi Mursi.

“Harus ada perhatian untuk mengetahui terhadap layanan kesehatan yang layak, juga berkenaan dengan akses yang cukup terhadap pengacara dan keluarganya, selama masa penahanannya yang berlangsung hampir enam tahun,” kata Colville.

Mursi juga disebutnya tampak ditahan dalam kurungan isolasi dalam waktu yang lama. Investigasi harus meliputi semua aspek dari otoritas-otoritas terkait perlakuan terhadap Mursi. Semua itu demi pemeriksaan yang saksama apakah kondisi penahanan Mursi punya dampak terhadap kematiannya atau tidak.

Berita Terbaru

Upayakan Berantas Penumpukan Sampah Liar, Pemkab Bantul Optimalisasi 15 TPS3R

Mata Indonesia, Bantul - Pemkab Bantul terus mencari solusi terhadap sampah yang belum terkondisi di beberapa titik. Tak jarang masyarakat hingga pelaku usaha cukup kesulitan harus membuang kemana sampah mereka.
- Advertisement -

Baca berita yang ini