Parah! Ada 3.000 Laporan Pelecehan Seksual Terjadi di Taksi Online

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Perusahaan taksi online, Uber Technologies Inc telah menerima sebanyak 3.000 laporan kekerasan seksual pada armada kendaraan online mereka yang beroperasi di Amerika Serikat sepanjang tahun lalu.

Pernyataan ini disampaikan Uber pada Kamis 5 Desember 2019 lalu. Dalam laporan keselamatan dua tahunan, Uber menyebut serangan pelecehan seksual akan menjadi perhatian serius perusahaan demi keselamatan penumpang.

“Mungkin banyak yang terkejut, tapi kami pastikan insiden ini jarang terjadi,” kata CEO Uber, Dara Khosrowshahi.

Laporan setebal 84 halaman itu muncul hampir dua pekan setelah Uber mengatakan akan mengajukan banding atas kehilangan lisensi untuk membawa penumpang di London karena pola kegagalan pada keselamatan dan keamanan.

Dalam laporan itu, Uber mengatakan 99,9 persen dari 2,3 miliar perjalanannya di AS pada 2017 dan 2018 berakhir tanpa insiden keselamatan. Uber menerima 235 laporan penetrasi seksual non-konsensual tahun lalu dan 280 percobaan penetrasi seksual non-konsensual, hampir semua diajukan oleh perempuan.

Laporan serangan yang tersisa termasuk insiden ciuman yang tidak diinginkan atau menyentuh bagian tubuh. Laporan itu juga merinci 10 serangan fisik fatal pada 2017 dan sembilan pada 2018, delapan korban adalah penumpang, tujuh adalah pengemudi yang menggunakan aplikasi Uber, dan empat adalah pihak ketiga seperti orang-orang di pinggir jalan.

Berita Terbaru

Merajut Persatuan Pasca Pilkada 2024: Saatnya Fokus pada Pembangunan

JAKARTA - Pasca gelaran Pilkada Serentak 2024, semangat persatuan kembali digaungkan oleh berbagai pihak. Momen ini menjadi pengingat bahwa...
- Advertisement -

Baca berita yang ini