Panic Buying Landa Malaysia Setelah Diumumkan Lockdown

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin, mengumumkan aturan lockdown di enam kota, yakni Kuala Lumpur, Penang, Selangor, Melaka, Johor, dan Sabah.

Atuan ini dikeluarkan menyusul adanya lonjakan kasus infeksi virus Covid-19 di Malaysia selama dua bulan terakhir.

Dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Muhyiddin mengatakan bahwa pemerintah akan mengontrol semua pergerakan masyarakat untuk 14 hari ke depan. Aturan ini akan diberlakukan di enam negara bagian mulai Rabu, 13 Januari 2021.

Selama lockdown, masyarakat dilarang berpergian lebih dari radius 10 kilometer dari rumahnya. Kegiatan sosial seperti pernikahan, seminar, dan sembahyang di rumah ibadah pun akan dilarang.

Muhyiddin memperingatkan siapa pun yang kedapatan melanggar aturan tersebut harus membayar denda maksimal 1000 ringgit atau Rp 3.485.937.

Untuk mempersiapkan lockdown, para warga Malaysia pun berbondong-bondong pergi ke supermarket untuk memperoleh bahan makanan dan kebutuhan pokok lainnya. Hal tersebut mengakibatkan antrean panjang dan beberapa barang pun kehabisan stok seperti sayuran dan tisu toilet.

Sebuah akun twitter bernama @coachzainul, mengunggah dua buah foto dengan caption “Foto dari seorang teman. Tesco di Gombak membutuhkan waktu 30 menit untuk mengantre. Itu terjadi di tempat lain?”

Foto pertama yang ia unggah menampilkan sebuah foto rak yang kosong, sedangkan foto kedua memperlihatkan antrean yang sangat panjang di sebuah supermarket. “Siapa yang mulai panic buying, aku lempar dengan barbel” tambahnya.

Selain supermarket, restoran pun dipenuhi oleh pembeli. Mereka membeli persedian makanan menjelang lockdown. Melihat fenomena ini, dua Menteri Kabinet mendesak masyarakat agar tidak panik membeli.

Di lansir dari laman The Straits Times, salah satu yang makan di restoran ialah Amna Karmila. Wanita berusia 50 tahun itu bekerja sebagai pengacara. “Saya ingin mengajak putra saya yang berusia 16 tahun untuk sarapan sebelum peraturan lockdown ditetapkan. Namun, saya terkejut ketika melihat antrean yang sangat panjang” katanya.

Hal itu dilakukan pula oleh Irene Low. Ia mengungkapkan jika kegiatan makan di restoran merupakan kesempatan terakhir ia dan keluarganya sebelum lockdown diberlakukan.

Aturan lockdown diumumkan setelah dua Menteri Kabinet dinyatakan positif Covid-19 pada 10 dan 11 Januari 2021. Salah satunya bernama Mustapa Mohamad. Ia merupakan bagian dari tim yang menangani proyek Kereta Cepat Singapura – Kuala Lumpur.

Reporter: Diani Ratna Utami

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Di Era Pemerintahan Presiden Prabowo, Korban Judol Diberikan Perawatan Intensif di RSCM

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat mengumumankan adanya inisiatif baru dalam upaya menangani dampak sosial dan psikologis...
- Advertisement -

Baca berita yang ini