Pangandaran Diguncang Gempa Magnitudo 4,6, Getaran Terasa Sampai Garut

Baca Juga

MATA INDONESIA, GARUT-Gempa bumi tektonik bermagnitudo 4,6 menguncang wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, pada Senin 9 Mei 2022 pukul 11.50 WIB. Dampak gempa ini turut dirasakan masyarakat di sejumlah daerah.

Berdasarkan hasil analisa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hartanto dalam keterangan tertulisnya menyebutkan, episenter gempa tektonik berkekuatan M 4,6 itu terletak pada koordinat 8.23 LS dan 108.28 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 63 km barat daya Kabupaten Pangandaran pada kedalaman 32 kilometer.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia dibawah lempeng Eurasia,” kata dia.

Hartanto menjelaskan dampak gempa yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan atau shakemap BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat. Di wilayah Banjar dengan skala intensitas I-II MMI.

“Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang dan getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang),” katanya.

Sedangkan di Garut, guncangan gempa dirasakan dengan skala intensitas II MMI. “Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang,” katanya.

Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut. “Hingga pukul 12.14 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini