Mata Indonesia, Kulon Progo – Panen padi yang diharapkan di Kabupaten Kulon Progo hingga bulan Desember 2023 diperkirakan akan menghasilkan sekitar 72.061 ton beras. Estimasi ini didasarkan pada luas lahan pertanian padi seluas 17.069 hektar.
Menurut Ketua Tim Kerja Seksi Produksi Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo, Kirmi, jumlah beras ini setara dengan sekitar 115.716 gabah kering giling (GKG).
“Kulon Progo memiliki kebutuhan beras sekitar 35.697 ton. Oleh karena itu, Kabupaten ini memiliki surplus beras sekitar 36.905 ton. Jadi pasokan cukup sampai akhir tahun,” ungkap Kirmi Senin 25 September 2023.
Kirmi juga menekankan bahwa para petani di Kulon Progo telah melakukan persiapan dengan menyimpan gabah sebelum masa panen pada bulan Desember 2023, yang diharapkan dapat membantu dalam menjaga stabilitas harga beras yang mungkin naik.
Selain itu, dia juga menyebutkan bahwa musim kemarau dan pengairan yang terkendali tidak berdampak negatif pada sektor pertanian di Kulon Progo. Hal itu berkat adanya Peraturan Bupati (Perbup) tentang Tata Tanam Tahunan.
Sementara itu, Pj Bupati Kulon Progo, Ni Made Dwipanti Indrayanti, memastikan bahwa produktivitas lahan pertanian di Kulonprogo tetap stabil meskipun terjadi musim kemarau.
“Dengan kata lain, bahwa pasokan air terjamin, dan hal ini melibatkan pemanfaatan jaringan listrik juga bersinergi untuk mengantisipasi kekeringan,” kata dia.
Terkait harga gabah kering giling, Made menjelaskan bahwa harga berkisar antara Rp7.400-7.800 per kilogram, dan upaya untuk menjaga stabilitas harga tersebut dapat dilakukan melalui pasokan pupuk.