Pandemi, Ekspor Tokek dari Indonesia ke Cina Meroket

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Di tengah pandemi Covid-19 yang membuat perekonomian sedikit lesu saat ini, justru ekspor tokek asal Indonesia laku keras ke Cina.

Kepala Karantina Pertanian Surabaya Musyaffak Fauzi berkata, ekspor tokek yang orang Cina menyebutnya bihu kering ini mencapai 2,9 ton.

Ekspor kian meroket usai Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Surabaya melakukan sertifikasi komoditas tersebut.

“Tokek kering merupakan bahan baku obat tradisional di Cina,” kata Musyaffak, Senin 30 November 2020.

Ia menjelaskan, masyarakat Cina percaya, tokek dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, di antaranya kanker, tumor hingga asma dan masalah kulit.

Musyaffak bahkan menyebut, permintaan akan bihu kering ini tak pernah berhenti. Tentunya, sebelum diekspor, tokek lebih dulu diperiksa secara fisik hingga syarat kelengkapan dokumennya.

Dia menjelaskan ekspor tokek kering melalui Karantina Pertanian Surabaya tercatat sudah 10 kali selama periode Januari-November 2020 ke Cina, Taiwan, dan Hong Kong.

“Selain itu berdasarkan data Otomasi Karantina Pertanian, bìhu kering yang diekspor sepanjang Januari-November mencapai 33,913 ton dari beberapa perusahaan di Jawa Timur,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Membongkar Hegemoni Digital: BEM Nusantara DIY Rumuskan Arah Gerakan Mahasiswa di Era AI

Mata Indonesia, Yogyakarta - BEM Nusantara Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi melakukan regenerasi kepemimpinan melalui rangkaian Seminar Nasional dan Temu Daerah yang berlangsung di Kampus Institut Teknologi Yogyakarta (ITY) pada Jumat, 28 November 2025. Kegiatan bertema “Kepemimpinan Pemuda di Era AI: Membongkar Hegemoni Digital, Merumuskan Digital Resistance, dan Mengukur Kedaulatan Moral Gerakan Mahasiswa” ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan arah baru gerakan mahasiswa di tengah cepatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini