MATA INDONESIA, JAKARTA – Pakar politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menegaskan meski Prabowo memiliki peluang untuk menjadi capres pada 2024 namun belum tentu bisa memenangkan pemilihan presiden (pilpres) 2024.
“Tiga kali mencalonkan diri dalam pilpres (2009, 2014, 2019) terbukti dukungan yang diberikan rakyat tidak mampu memenangkan Prabowo,” kata Siti kepada Mata Indonesia News, Kamis 6 Mei 2021.
Hal ini juga tidak lepas dari dinamika politik yang berubah karena adanya pandemi Covid-19 yang memberikan dampak terhadap seluruh bidang baik sosial, ekonomi, budaya, politik dan hukum. Akibatnya, peta politik pilpres 2024 diperkiran akan berubah dan bertambah sengit.
“Dengan adanya pandemi covid dan dampak-dampaknya yang luar biasa terhadap sosial-ekonomi, sosial-budaya, sosial-politik dan hukum di Indonesia, ini akan mengubah peta politik pilpres 2024,” kata Siti.
Meski persaingan politik di 2024 diperkirana bakal bertambah sengit namun Gerindra masih yakin untuk usulkan Prabowo Subianto. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco menegaskan bahwa hal ini masih belum dibahas secara spesifik di DPP Gerindra atau kepada Prabowo langsung.
“Kalau soal peluang usulan memang ada tapi sampai sekarang di DPP belum pernah kita bahas dan juga spesifik pada pak Prabowo belum pernah kita bicarakan, santai saja,” kata Dasco.
Dasco menegaskan bahwa saat ini Gerindra sedang dalam tahap konsolidasi untuk memperkuat partai hingga ke akar rumput. Lagi pula pembicaraan terkait 2024 menurutnya masih terlalu dini.