Orang Asli Papua Wajib Dilibatkan dan Diberdayakan dalam Helatan PON XX 2021

Baca Juga

MATA INDONESIA, SENTANI – Ketua pengurus daerah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Jayapura Benhur Wally mendorong keterlibatan Orang Asli Papua (OAP) untuk terlibat dalam penyelenggaraan PON XX 2021. Ia mengungkapkan bahwa Sub PB PON XX Kabupaten Jayapura akan melibatkan masyarakat lokal yang tinggal dekat dengan fasilitas penunjang PON XX.

Namun menurut Benny hal tersebut belumlah cukup bagi masyarakat setempat. Ia pun menghimbau agar masyarakat lokal yang tinggal dekat dengan venue diprioritaskan untuk menjadi relawan PON Papua. Pun yang direkrut adalah mereka yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Dengan demikian ada lapangan pekerjaan yang tersedia.

Alasannya karena venue olahraga untuk PON XX sangat besar dan sudah pasti membutuhkan banyak tenaga kerja, seperti keamanan dan kebersihan. Hal ini dapat menggunakan tenaga kerja dari masyarakat lokal. Belasan venue yang sudah terbangun ini, dikhawatirkan setelah PON XX dibiarkan terlantar dan tidak diurusi oleh pemerintah daerah.

“Ketika direkrut, mereka ( masyarakat) akan muncul rasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap tugas dan tanggung jawab yang diberikan, ” ujarnya di Sentani, Senin 16 Agustus 2021.

Ia juga meminta pemerintah daerah bersinergi dengan masyarakat, terutama terkait gaung dan informasi publik PON XX. “Peparnas saja hingga saat ini tidak begitu digaungkan. Masyarakat juga dalam tanda tanya, apakah event nasional ini benar-benar diselenggarakan di Papua atau tidak,” katanya.

Selain itu, Benny mengungkapkan bahwa keterlibatan masyarakat lokal sangat penting. Selain dalam ketersediaan lapangan pekerjaan, mereka juga harus diberikan pemberdayaan UMKM baik yang sudah aktif berjalan maupun yang akan dirintis.

“Panitia sub PON dan pemerintah daerah juga perlu memikirkan langkah berikutnya setelah PON berakhir. Ke depan masih ada Peparnas dan kongres AMAN 2022, dan event daerah, Nasional dan Internasional lainnya,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

PSN Picu Konflik Agraria, Penguasa Kebal Hukum, Masyarakat Kena Imbasnya

Mata Indonesia, Yogyakarta - Pemilu 2024 menjadi simbol dari semakin melemahnya demokrasi di Indonesia. Ketidakhadiran koalisi yang berpijak pada kepentingan rakyat menandakan hilangnya orkestrasi politik yang mampu memperjuangkan kedaulatan rakyat. Suara rakyat kini seolah hanya menjadi bagian dari strategi politik zaken kabinet, yang membuat rakyat bingung akan nasib suara mereka.
- Advertisement -

Baca berita yang ini