Kedatangan Cina ke Afghanistan untuk Mengeruk Mineral Langka

Baca Juga

MATA INDONESIA, WASHINGTON – Seorang anggota Kongres Amerika Serikat (AS) mengungkapkan fakta mengejutkan. Ia mengatakan bahwa kedatangan Cina ke Afghanistan adalah untuk menambang mineral tanah yang langka.

“Cina akan masuk. Ada mineral tanah langka di (Afghanistan). Saya tidak tahu mengapa kami tidak bekerja dengan Afghanistan untuk mengembangkannya, tapi kami tidak pernah melakukannya. Dan sekarang, Anda akan memiliki Cina yang akan menambang mineral tanah langka ini,” kata Komite Urusan Luar Negeri DPR AS, Michael McCaul, melansir Times Now News.

“Akibatnya, Cina adalah pemenang dan Amerika Serikat adalah pecundang dalam situasi ini seperti halnya orang-orang Afghanistan. Taliban akan mendapat keuntungan rezeki nomplok yang besar dari ini yang akan mereka masukkan ke dalam pendanaan teroris,” sambungnya.

Mantan presiden AS Donald Trump tahun 2017 menemukan kata sepakat dengan pemerintah Afghanistan bahwa secara cepat mengembangkan mineral langka di negara tersebut melalui perusahaan-perusahaan AS sebagai cara untuk mengimbangi biaya perang di sana.

Afghanistan menghadapi krisis terburuk dalam beberapa dekade ketika pemerintah negara itu jatuh pada Minggu (15/8) dan Presiden Ashraf Ghani meninggalkan Afghanistan setelah Taliban memasuki Kota Kabul dan menduduki Istana Kepresidenan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini