Operasi Papua Dievaluasi, dari Ubah Istilah Sampai Penegakkan Hukum yang Diback Up TNI

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sejumlah opsi perubahan operasi Papua mengemuka di Kantor Staf Presiden (KSP). Mulai dari mengubah istilah untuk kelompok pengacau itu menjadi separatis-teroris hingga operasi penegakkan hukum yang dibantu TNI.

Hal tersebut muncul dalam rapat evaluasi yang dipimpin Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, Senin 26 April 2021.

Pesertanya antara lain Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (Waka BIN) Letjen TNI Purn Teddy Lhaksmana Widya Kusuma, Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) Letjen TNI Joni Supriyanto, Kabaintelkam Polri Komjen Paulus Waterpauw dan Kepala Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar.

Pada rapat itu, Paulus sepakat dengan Moeldoko bahwa sinergitas operasi di lapangan belum padu. Namun, upaya penumpasan dan penangkapan anggota KSP harus terus dilakukan.

Hal senada diungkapkan Teddy Lhaksmana yang menegaskan operasi penumpasan KSP harus terus dilakukan.

“Penyebutan kelompok kriminal bersenjata bagi mereka tidak sesuai lagi karena sudah melakukan teror dan melawan pemerintah yang sah. Maka hal itu sesuai dengan Resolusi 1373 Dewan Keamanan PBB harus dilakukan tindak kontra terorisme,” ujar Teddy.

Sedangkan Letjen Joni Supriyanto menambahkan penanganan kelompok tersebut harus melibatkan tokoh masyarakat dan adat.

Sementara Boy Rafli mengajukan pendekatan hukum yang diback-up TNI sehingga kejahatan yang dilakukan KSP bisa diproses hukum.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini