Obama: Teori Konspirasi Gila Membuat Warga AS Terpecah

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Presiden Amerika Serikat ke-44, Barrack Obama khawatir dengan perpecahan yang tengah dialami warga AS akibat maraknya berita hoax alias palsu, terutama seputar Pemilihan Presiden 3 November lalu.

Menurutnya media sosial memainkan peranan peranan penting dalam mempublikasikan apa yang Obama sebut sebagai “teori konspirasi gila.” Ia mengatakan, Paman Sam tengah menghadapi tugas besar.

Dalam wawancara dengan BBC, Obama menilai perpecahan di AS lebih tajam daripada empat tahun lalu –ketika Donald Trump memenangkan kursi kepresidenan. Dan Obama berhadap, kemenangan Joe Biden pada Pemilihan Presiden AS menjadi awal yang baik untuk memperbaiki perpecahan tersebut.

“Butuh lebih dari satu pemilihan untuk membalikkan tren tersebut,” kata Obama, melansir BBC, Senin, 16 November 2020.

Kemarahan dan kebencian antara pedesaan dan perkotaan, imigrasi, rasa ketidakadilan seperti ketidaksetaraan dan “teori konspirasi gila –apa yang disebut beberapa orang sebagai pembusukan kebenaran,” telah diperkuat oleh sejumlah media di AS dan didukung oleh media sosial.

“Kami sangat terpecah saat ini, tentu lebih dari kami saat pertama kali mencalonkan diri tahun 2007 dan memenangkan kursi presiden pada 2008,” sambung Obama yang merupakan presiden pertama kulit hitam di Amerika Serikat.

Obama mengatakan, hal ini juga disebabkan karena gaya Trump yang menyukai “perpecahan, karena itu baik untuk politiknya.”  Hal lain yang sangat berkontribusi pada masalah ini, kata Obama, adalah penyebaran informasi yang salah secara online.

“Ada jutaan orang yang menganut gagasan bahwa Joe Biden merupakan seorang sosialis, yang menganut gagasan bahwa Hillary Clinton adalah bagian dari komplotan rahasia jahat yang terlibat dalam lingkaran pedofil,” lanjutnya.

Ia menambahkan perpecahan juga merupakan hasil dari faktor sosial dan ekonomi, seperti meningkatnya ketimpangan dan disparitas antara pedesaan dan perkotaan di AS.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini