Mayoritas Kematian Akibat Infeksi Virus Corona Terjadi di Panti Jompo

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Amnesti Internasional mengatakan otoritas Belgia “membiarkan” ribuan orang tua meninggal di panti jompo selama pandemi virus corona. Mereka menggambarkan situasi ini sebagai sebuah pelanggaran hak asasi manusia.

Salah satu negara yang paling terpukul di Eropa, Belgia telah melaporkan lebih dari 531 ribu kasus virus corona yang dikonfirmasi dan lebih dari 14 ribu orang dilaporkan meninggal dunia akibat infeksi virus corona.

Selama gelombang pertama pandemi virus corona, Eropa yang memiliki peduduk sebanyak 11,5 juta jiwa itu mencatatkan bahwa sebagian besar kematian terkait virus corona terjadi di panti jompo.

Antara Maret dan Oktober, Amnesti Internasional mengatakan 61,3% dari semua kematian akibat COVID-19 di Belgia terjadi di panti jompo. Mereka mengatakan pihak berwenang tidak cukup tanggap dalam menerapkan langkah-langkah untuk melindungi para penghuni panji jompo dan staf selama periode ini.

“Hasil penyelidikan memungkinkan kami untuk menegaskan bahwa (panti jompo) dan penghuninya telah ditinggalkan oleh pihak berwenang. Kami secara terbuka mengecam tragedi ini,” kata Direktur Amnensti Internasional Belgia, Philippe Hensmans, melansir Associated Press, Senin, 16 November 2020.

Ketika virus menyerang Eropa medio Maret lalu, Belgia tidak siap. Mereka dihadapkan pada kekurangan peralatan pelindung pribadi yang kritis. Ketika angka infeksi melonjak di seluruh negeri, panti jompo pun kewalahan oleh laju kontaminasi. Bahkan harus meminta bantuan angkatan bersenjata Belgia untuk mengatasinya.

Pada gelombang pertama sendiri, Belgia menjadi salah satu negara dengan tingkat kematian tertinggi di dunia. Sementara staf panti kompo kewalahan, pihak rumah sakit berhasil melewati masa kritis, sebab unit perawatan intensif mereka tidak pernah mencapai kapasitas 2 ribu tempat tidur.

“Semua orang dikejutkan oleh gambar rumah sakit di Italia dan Spanyol. Situasi ini berdampak besar pada pembuat keputusan federal kami, yang sejak awal mengatakan bahwa sangat penting untuk menghindari perawatan intensif yang berlebihan. Panti jompo telah diturunkan ke baris kedua, dan penduduk serta staf telah menjadi korban,” tutur Sekretaris Jenderal Federasi Panti Jompo Femarbel, Vincent Fredericq.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Gunung Es Kekerasan di Kulon Progo: Lebih Banyak yang Tersembunyi

Mata Indonesia, Kulon Progo - Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan di Kulon Progo sepanjang tahun 2024 tercatat mencapai 27 laporan. Di sisi lain, kasus kekerasan terhadap anak dilaporkan sebanyak 24 kejadian, sedangkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) mencapai 23 kasus.
- Advertisement -

Baca berita yang ini