Ngeri, 1,222 Jasad Ditemukan di Sekitar Kiev

Baca Juga

MATA INDONESIA, KIEV – Jaksa Agung Ukraina, Irina Venediktova melaporkan bahwa 1,222 jasad ditemukan di sekitar ibukota Kiev – wilayah yang sebagian diduduki oleh pasukan Rusia.

“Sejauh ini kami menemukan 1.222 orang tewas di wilayah Kiev saja,” kata Venediktova, dalam sebuah wawancara dengan penyiar Inggris Sky News, melansir Info Bae, Senin, 11 April 2022.

Sang jaksa agung itu juga membeberkan bahwa terdapat 5.600 insiden yang diselidiki atas tuduhan kejahatan perang sejak Presiden Rusia, Vladimir Putin menginstruksikan apa yang disebutnya sebagai operasi militer khusus ke Ukraina pada 24 Februari.

Namun, Venediktova tidak merinci apakah mayat yang ditemukan hanya warga sipil atau termasuk juga dengan tentara. Sepekan sebelumnya, Venediktova melaporkan bahwa 410 warga sipil telah ditemukan tewas di wilayah yang dibebaskan dekat Kiev.

“Tidak diragukan lagi ada lebih banyak mayat yang belum ditemukan dan diperiksa,” sambungnya.

Kota Bucha yang terletak di barat laut Kiev, menjadi simbol kengerian perang di Ukraina dengan hampir 300 orang dimakamkan di kuburan massal, menurut neraca yang diumumkan oleh otoritas Ukraina pada 2 April.

Ukraina menyalahkan Rusia atas berbagai kekejaman terhadap warga sipil di Bucha dan kota-kota lain di luar ibu kota di mana ratusan mayat, banyak dengan tangan terikat dan tanda-tanda penyiksaan, ditemukan setelah pasukan Rusia mundur.

Akan tetapi, Moskow menyangkal melakukan kejahatan perang dan mengklaim tanpa bukti bahwa adegan di Kota Bucha direkayasa.

Menurut hitungan PBB, hampir 1.800 warga sipil Ukraina meninggal dunia dan lebih dari 2.400 terluka akibat invasi Rusia ke Ukraina, tetapi Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia mengklarifikasi bahwa angka sebenarnya jauh lebih tinggi.

“Dari pukul 04.00 pada tanggal 24 Februari, ketika serangan bersenjata oleh Federasi Rusia dimulai di Ukraina, hingga pukul 00.00 pada tanggal 9 April, Komisaris Tinggi telah mencatat 3.893 korban sipil di Ukraina: 1.793 tewas dan 2.439 terluka,” menurut laporan tersebut.

Para korban diidentifikasi sebagai 458 pria, 294 perempuan, 46 anak laki-laki, dan 27 perempuan, serta 69 anak-anak dan 899 orang dewasa menunggu identifikasi. Yang terluka telah diidentifikasi sebagai 279 pria, 213 perempuan, 47 anak perempuan, dan 46 anak laki-laki, serta 136 anak-anak dan 1.718 orang dewasa menunggu identifikasi.

Sementara itu, badan pengungsi PBB, UNHCR melaporkan pada Minggu (10/4) bahwa lebih dari 4,5 juta jiwa telah meninggalkan Ukraina sejak perang pecah dan menjadi krisis pengungsi terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kemandirian Pangan dan Energi Papua, Jalan Strategis Menuju Kesejahteraan Merata

Oleh: Debora Yikwa* Kemandirian pangan dan energi di Papua kini memasuki babak penting seiring denganpenegasan komitmen pemerintah pusat untuk menjadikan wilayah paling timurIndonesia tersebut sebagai prioritas pembangunan strategis nasional. Dalam berbagaiagenda percepatan pembangunan Papua, Presiden Prabowo Subianto menempatkanswasembada pangan dan energi sebagai fondasi utama bagi kemandirian daerah, penguatan ketahanan nasional, serta pemerataan kesejahteraan. Pendekatan inimenandai pergeseran paradigma pembangunan Papua yang tidak lagi bertumpu pada ketergantungan pasokan dari luar, melainkan pada pemanfaatan potensi lokal secaraoptimal dan berkelanjutan. Papua memiliki kekayaan sumber daya alam yang besar dan beragam, mulai dari lahanpertanian yang luas hingga potensi energi terbarukan yang melimpah. Pemerintahmemandang potensi tersebut sebagai modal utama untuk membangun kemandirianyang kokoh dan berjangka panjang. Dengan dukungan kebijakan nasional dan kemajuan teknologi, Papua diproyeksikan mampu menjadi contoh keberhasilanpembangunan wilayah timur Indonesia yang mengandalkan kekuatan sendiri, selarasdengan kebutuhan masyarakat setempat. Presiden Prabowo menilai pemanfaatan energi terbarukan di Papua bukan sekadarsolusi teknis, melainkan strategi jangka panjang untuk membangun kemandiriandaerah. Dengan teknologi panel surya yang semakin terjangkau dan pengembanganmini hydro yang fleksibel, daerah-daerah terpencil dapat memperoleh akses listriksecara mandiri. Langkah ini diyakini mampu menekan ketergantungan terhadappengiriman bahan bakar minyak dari luar Papua yang selama ini memicu biayadistribusi tinggi dan membebani anggaran daerah maupun negara. Kemandirian energipada akhirnya akan memperkuat aktivitas ekonomi lokal, meningkatkan kualitaslayanan publik, serta membuka ruang tumbuhnya industri berbasis sumber dayasetempat. Di sisi lain, pemerintah juga mendorong pengembangan bioenergi berbasis pertaniansebagai bagian integral dari agenda kemandirian energi. Kelapa sawit, singkong, dan tebu dipandang sebagai komoditas strategis yang dapat diolah menjadi biodiesel dan etanol. Pengembangan komoditas tersebut di Papua tidak hanya berorientasi pada produksi energi, tetapi juga diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkannilai tambah pertanian,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini