MINEWS.ID, JAKARTA – Bom bunuh diri di Polrestabes Medan menarik perhatian media asing. Mereka umumnya menghubungkan peristiwa Rabu 13 November 2019 itu dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Al Jazeera misalnya, setelah melaporkan peristiwa pengeboman itu, di akhir tulisan mengingatkan pembacanya bahwa Indonesia adalah tempat bertumbuhnya JAD yang disebutnya memiliki hubungan dengan kelompok bersenjata ISIS atau ISIL.
Media yang berkantor pusat di Doha itu juga mengingatkan peristiwa penusukan yang melukai Menko Polhukam Wiranto juga berasal dari jaringan JAD.
Channel News Asia juga berkesimpulan serupa. Peristiwa penusukan Wiranto juga dihubungkan dengan pelaku bom bunuh diri di Medan.
Strait Times bahkan mengingatkan pembacanya bahwa Agustus 2019, peristiwa penembakan dan penahanan teroris militan yang menyerang kantor polisi di Surabaya. Pelakunya juga terindikasi terlibat ISIS dan ISIL.
Reuters bahkan menduga meningkatnya serangan teroris itu seiring dengan semakin banyaknya para mantan pejuang ISIS atau ISIL yang pulang ke Indonesia. Selain itu, semakin banyak pula pelaku teror yang ditangkap dan dipenjarakan.
Pandangan serupa juga diajukan media Jerman, DW, yang menyatakan penyerangan terhadap polisi atau kantor polisi karena banyaknya teman mereka yang ditahan