Mossad Sabotase Ilmuwan Top Iran untuk Hancurkan Fasilitas Nuklir Natanz

Baca Juga

MATA INDONESIA, TEL AVIV – Mossad, Badan Intelijen Israel diketahui merekrut ilmuwan top Iran pada April tahun ini. Bukan hanya itu, Mossad juga menipu para ilmuwan agar percaya bahwa mereka bekerja untuk kelompok internasional yang melakukan operasi rahasia.

Padahal kenyataannya para ilmuwan top Iran ini ditipu untuk meledakkan pembangkit nuklir miliki mereka. Sebuah laporan yang diterbitkan Jewish Chronicle mengungkapkan, setidaknya 10 ilmuwan disewa untuk menghancurkan fasilitas nuklir Natanz.

Fakta ini terungkap sebagai salah satu dari tiga tindakan sabotase yang diduga terkait dengan Mossad ketika fasilitas Natanz pertama kali meledak.

Operasi tersebut mengakibatkan penghancuran hampir 90 persen sentrifugal di pembangkit nuklir. Ini membuat kompleks kunci Iran tidak dapat digunakan untuk jangka waktu 9 bulan.

Ini dilakukan dengan menyelundupkan bahan peledak ke dalam kompleks menggunakan drone yang kemudian dikumpulkan oleh para ilmuwan. Beberapa bahan peledak juga diselundupkan ke dalam fasilitas keamanan tinggi melalui kotak makanan dan truk.

Berbagai pengungkapan lain oleh Jewish Chronicle melibatkan agen Mossad yang menyembunyikan bahan peledak di bahan bangunan yang digunakan dalam pembangunan sentrifugal Natanz pada 2019.

Ada juga laporan mengenai agen yang mencari quadcopter bersenjata. Kabarnya, ada juga operasi ketiga di bulan Juni. Selama ini terjadi ledakan oleh drone quadcopter di Perusahaan Teknologi Centrifuge Iran, melansir Wio News, Sabtu, 4 Desember 2021.

The Jewish Chronicle mengklaim bahwa ketiga operasi ini direncanakan dalam rentang waktu lebih dari 18 bulan. Ini melibatkan tim yang terdiri dari 1.000 teknisi, mata-mata dan beberapa agen di lapangan.

Sebagai catatan, situs pengayaan uranium Natanz – yang mayoritas berada di bawah tanah, adalah salah satu dari beberapa fasilitas Iran yang dipantau oleh inspektur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) – pengawas nuklir PBB. 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini