WHO Minta Dunia Dunia Bersiap Hadapi Varian Omicron

Baca Juga

MATA INDONESIA, NEW YORK – Pekan lalu, dunia diramaikan dengan pemberitaan seputar varian baru virus corona. Strain B.1.1.529 dari virus corona atau varian Omicron ini pertama kali terdeteksi di negara-negara Afrika selatan.

Beberapa ahli mengatakan, virus corona varian Omicron berpotensi 500 persen lebih menular daripada varian sebelumnya, Delta. Sementara CEO Moderna, Stéphane Bancel memperingatkan bahwa vaksin Covid-19 yang tersedia kurang efektif dalam memerangi varian baru, Omicron. 

Kendati demikian, kepala ilmuwan di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan untuk tidak panik. Dan sejauh yang diketahui WHO, varian Omicron tidak menyebabkan kematian, tetapi orang harus tetap waspada terhadap risikonya

Soumya Swaminathan mengutip data dari Afrika Selatan yang menunjukkan jumlah kasus berlipat ganda setiap hari. Namun dia menambahkan, seluruh warga dunia diminta bersiap dan berhati-hati, (tetapi) tidak panik.

“Kami berada dalam situasi yang berbeda hari ini daripada awal tahun 2020, kami memiliki alat, kami tahu apa yang harus dilakukan, kami tahu apa yang berhasil. Ini adalah sesuatu yang kami harapkan bahwa varian baru akan muncul, kami telah melalui putaran varian lain,” kata Kepala Ilmuwan WHO kepada Reuters.

“Ini adalah sesuatu yang perlu dikhawatirkan, kami tidak ingin melihat varian lain muncul dan menyebar ke seluruh dunia pada tahap pandemi ini, tentu saja bukan yang kami inginkan, tetapi kami tidak sepenuhnya terkejut dan saya pikir kami banyak lebih siap untuk menanganinya,” tuturnya melansir Euro News, Sabtu, 4 Dersember 2021.

Varian Delta masih menyumbang 99 persen infeksi di seluruh dunia, kata Swaminathan, menambahkan bahwa Omicron menjadi jauh lebih menular dan berpotensi menyusul, serta menjadi dominan di seluruh dunia.

Varian baru telah terdeteksi di lebih dari dua lusin negara di dunia. Akan tetapi, masih banyak yang belum diketahui tentang efeknya. Beberapa telah diidentifikasi di Eropa, berjuang dengan lonjakan kasus Delta.

WHO mengatakan, berdasarkan bukti awal menunjukkan bahwa Omicron memiliki peningkatan risiko infeksi ulang, yang berarti bahwa orang yang sebelumnya telah terserang Covid-19 dapat terinfeksi ulang dengan varian Omicron lebih mudah.

Belum jelas di mana Omicron menyebar lebih mudah dari satu orang ke orang lain. Pihak berwenang tengah melakukan penelitian untuk menentukan transmisibilitasnya dibandingkan dengan varian lain, termasuk varian Delta yang dominan secara global.

Juga tidak jelas apakah Omicron menyebabkan penyakit yang lebih parah jika dibandingkan dengan infeksi dengan varian lain. Hingga saat ini, belum ada informasi terkini mengenai gejala yang ditimbulkan dari varian Omicron.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Tingkatkan Upaya Penutupan Situs Judi Online

Jakarta - Pemerintah terus meningkatkan upaya untuk memberantas konten judi online yang marak di berbagai platform digital. Berdasarkan data yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini