Mirisnya! Atlet Pemenang Bupati Cup Pandeglang Cuma Diguyur Hadiah Rp 95 Ribu

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Baru-baru ini, beredar pemberitaan soal hadiah receh untuk atlet pemenang event olahraga Bupati Cup di Pandeglang. Empat cabor dipertandingkan dalam event tersebut yakni, pencak silat, panjat tebing, karate dan futsal.

Yang bikin miris adalah hadiah yang didapat oleh para atlet tersebut sungguh receh sekali Juara 1 mendapatkan Rp 225 ribu dengan dipotong pajak, juara 2 mendapat Rp 175 ribu dipotong pajak jadi Rp165 ribu dan juara 3 mendapat Rp 100 ribu dipotong pajak jadi Rp 95 ribu).

Juara satu cabor pencak silat bahkan hanya mendapatkan uang Rp45 ribu. Yang semakin membuat geleng-geleng kepala, Kadispora Pandeglang, Dadan Saladin mengatakan hadiah juara 3 itu kelebihan seribu perak dan minta dikembalikan.

“Itu semua kena pajak 6 persen. Tapi untuk juara tiga kan dikasihnya Rp 95 ribu, harusnya Rp 94 ribu. Ada kelebihan itu seribu, itu dibalikin lagi uang itu ke kami,” kataya.

Mendengar hal itu, Bupati Pandeglang Irna Narulita murka kepada Kadispora Pandeglang dan akan memecatnya. Menurut Irna, Kadispora sudah mencoreng nama baiknya karena tidak mengetahui adanya event berhadiah “recehan” tersebut. “Sudah saya berikan peringatan tadi, copot Kadispora,” katanya.

Irma meminta maaf atas hadiah event Bupati Cup yang “recehan” dan dianggap melukai atlet-atlet muda. Dia pun menambahkan Rp60 juta sebagai hadiah kepada para atlet tersebut.

Sebelumnya, Irna mengomeli Kadispora bernama Dadan tersebut saat apel pagi.

“Anda salah, yang ditampar bupati, lolos juga tuh kegiatan Bupati Cup, nyaho henteu bupatina, komo ke teknis-teknis hadiah (tahu tidak bupatina, apalagi ke teknis hadiah), yang tolol bupatinya atau yang tolol kadis, mencoreng nama baik bupati,” kata Irna.

Irna menyoroti penyelenggaraan Bupati Cup yang tidak memberi laporan lebih dulu ke dirinya. Kepala Dinas juga tidak melakukan konsultasi sama sekali meskipun event tersebut membawa-bawa nama bupati.

Irna juga meminta inspektorat mengaudit event tersebut karena ternyata kegiatan itu dibekali anggaran Rp150 juta. Tapi, hadiahnya cuma di kisaran ratusan ribu rupiah.

“Inspektorat audit, Rp 150 juta, hadiah Rp 80 (juta), Rp 100 (juta) juga oke, Rp 50 (juta) kegiatannya, ulah loba ngabatina (jangan banyak ambil untung),” kata Irna.

Dadan mengakui bahwa dia memang tidak melaporkan kegiatan itu ke bupati, yang berujung bupati Irna Narulita merasa dicoreng namanya ketika kasus ini viral. “Enggak ada komunikasi ke Ibu, kelemahan saya tidak lapor,” kata dia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Bersinergi Menjaga Netralitas Pemilu Demi Pilkada yang Berkualitas

Jakarta - Netralitas aparatur sipil negara (ASN) menjadi perhatian utama dalam menjaga kualitas Pilkada Serentak 2024. Badan Pengawas Pemilu...
- Advertisement -

Baca berita yang ini