Miris! 4.989 Rumah di Bogor Masih Buang Tinja ke Sungai

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-4.989 rumah di Kota Bogor, Jawa Barat masih membuang tinja secara langsung ke Sungai Ciliwung. Hal itu berdasarkan data yang dirilis oleh Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) Kota Bogor. Data ini merupakan hasil penelitian KPC Kota Bogor terhadap ribuan rumah yang berdiri di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung.

Ketua KPC Kota Bogor Een Irawan mengatakan, ribuan rumah ini tersebar di 13 kelurahan yang lokasinya bertepatan dengan DAS Ciliwung. Meski, mayoritas rumah itu memiliki jamban, tapi tak satupun yang memiliki septic tank, sehingga tinja dari jamban langsung dialirkan ke bibir Sungai.

“Mereka rata-rata punya toilet di rumahnya. Tapi paralonnya langsung ke Ciliwung,” kata Een seperti dilansir Antara, Sabtu 6 April 2019.

Jika dirinci berdasarkan kelurahan, katanya, jumlahnya terbagi atas 183 rumah di Sindang Rasa, 360 rumah di Katulampa, 257 rumah di Tajur, 514 rumah di Baranangsiang, 663 rumah di Sukasari.

Berikutnya, 663 rumah di Babakan Pasar, 828 rumah di Sempur, 803 rumah di Bantarjati, 113 rumah di Tanahsareal, 918 rumah di Cibuluh, 188 rumah di Kedung Badak, 157 rumah di Kedung Halang, dan lima rumah lainnya berada di Sukaresmi.

Selain tinja, ribuan rumah di Kota Bogor Jawa Barat ini juga membuang sampah rumah tangganya ke Sungai Ciliwung. Tercatat, ada sekitar 5.652 rumah di Kota Bogor Jawa Barat yang masih membuang sampahnya ke Ciliwung.

Menanggapi hal itu, Deputi Direktur Administrasi Seameo Biotrop Zulhamsyah Ilham mengatakan, akan ada dampak yang terjadi dari tercemarnya Sungai Ciliwung oleh kotoran manusia. Salah satunya yaitu berkurangnya jumlah oksigen di air lantaran terjadi penyuburan berlebih.

“Akan meningkatkan jumlah biomassa dari fitoplankton. Ketika terjadi jumlah yang besar akan mengakibatkan defleksi oksigen, atau pengurangan jumlah oksigen yang cukup besar,” katanya.

Akibat dari berkurangnya jumlah oksigen di sungai Ciliwung, lanjutnya, akan membuat ikan-ikan di dalamnya mati. Selain itu, menurutnya lagi, dalam kandungan kotoran manusia terdapat bakteri ecoli.

Jika tercampur dengan air Sungai Ciliwung, maka akan mengakibatkan diare bagi orang yang mengonsumsi meski airnya dimasak. “Mereka harus tahu apa yang mereka buang berdampak pada diri mereka sendiri,” katanya.

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini