Mirip Nama Putin, Restoran Ini Ubah Nama Menu

Baca Juga

MATA INDONESIA, MONTREAL – Sebuah restoran yang terletak di Kota Montreal, Kanada mengubah nama menu khas mereka lantaran nama menu tersebut mirip dengan nama Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Kelezatan lokal yang terdiri dari kentang goreng yang disiram dengan saus dan keju merupakan menu favorit. Menu tersebut dinamai “The Vladimir”, bila ditransliterasikan ke dalam bahasa Prancis dari alfabet Cyrillic maka disebut dengan “poutine”.

Namun, usai mendapat berbagai keluhan dari para pelanggan mereka. Pihak restoran langsung mengubahnya menjadi “The Volodymyr” mengacu dan menghormati Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.

“Kami juga sedikit merendahkan Putin dengan mengubah nama menjadi presiden Ukraina,” demikian pernyataan pihak restoran, melansir France24, Jumat, 11 maret 2022.

Sebagian besar hidangan Frites Alors!, merupakan ejekan untuk para tokoh terkenal atau mengisyaratkan bahan-bahan mereka seperti The Kimchi, The Picashew atau L’eau a la Bush – perpaduan yang menggugah selera dalam bahasa Prancis dan George W. Bush, mantan Presiden Amerika Serikat (AS).

Sementara menu “The Vladimir” telah ditambahkan ke dalam menu mereka ketika Putin terpilih kembali sebagai Presiden Rusia tahun 2012.

“Ketika orang-orang menyadari bahwa Putin menjatuhkan bom (di Ukraina), pada saat itu kami memutuskan untuk mengubah menu,” sambungnya.

Di Prancis, restoran lain bernama La Maison de la Poutine mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menerima panggilan penghinaan dan bahkan ancaman dari orang-orang yang salah mengaitkan hidangan utamanya dengan presiden Rusia.

“La Maison de la Poutine tidak terkait dengan rezim Rusia dan pemimpinnya,” sambungnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini