Minim Persediaan Oksigen, Pasien Virus Corona di Pakistan Meninggal Dunia

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Setidaknya enam orang –lima di antaranya merupakan pasien positif virus corona dan satu pasien di unit perawatan intensif, meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Pakistan akibat persediaan oksigen yang minim.

Pejabat rumah sakit menggambarkan kekurangan oksigen tersebut sebagai kelalaian kriminal dan menyalahkan perusahaan pemasok. Lebih dari 200 pasien dibiarkan berjam-jam tanpa oksigen di rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah di kota Peshawar.

Sama seperti negara-negara lain di belahan dunia, Pakistan juga tengah berjuang melawan gelombang virus corona baru. Sejauh ini, Pakistan telah melaporkan lebih dari 400 ribu kasus infeksi virus corona dan lebih dari 8 ribu kematian.

“Insiden menyedihkan itu terjadi karena kurangnya pasokan oksigen sentral di rumah sakit. Kami akan mengadakan penyelidikan dan menyelidiki dasar insiden ini,” kata Menteri Kesehatan provinsi Taimur, Saleem Jhagra, melansir BBC, Senin, 7 Desember 2020.

Menurut rumah sakit yang dikelola pemerintah di kota Peshawar dari 200 pasien, hampir 100 pasien dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Media lokal melaporkan, pasokan harian tabung oksigen tidak tiba tepat waktu dan sebanyak 300 silinder cadangan tidak dapat memasok tekanan yang diperlukan untuk ventilator.

Rumah sakit di seluruh Pakistan sedang berjuang dengan kasus yang meningkat selama gelombang kedua virus corona.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Data Statistik Berkualitas untuk Pembangunan, Pemkab Sleman Susun Roadmap Pembangunan Statistik Sektoral Tahun 2025-2045

Mata Indonesia, Sleman – Penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Sleman perlu diperkuat guna menghasilkan data statistik sektoral yang akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel, mudah diakses dan berkelanjutan, sehingga perencanaan pembangunan dapat dilakukan secara lebih tepat, terukur, dan tepat sasaran. Dengan demikian, kebijakan dan strategi penyelenggaraan statistik sektoral secara terinci akan dapat mewujudkan hal tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini