Miliki Relasi dengan Tentara Bayaran Rusia, Putra Mendiang Gadafi Jadi Buruan

Baca Juga

MATA INDONESIA, TRIPOLI – Jaksa di Libya mengeluarkan surat perintah penangkapan Saif al-Islam Gaddafi, yang merupakan putra dari mendiang pemimpin Libya Muammar Gaddafi. Ia ditangkap atas dugaan hubungan dengan tentara bayaran Rusia.

Saif telah lama dicurigai memiliki hubungan dengan Rusia. Sebelum pemberontakan pada 2011, ia diyakini oleh beberapa orang mewakili harapan untuk reformasi bertahap di Libya, yang telah diperintah oleh sang ayah, Muammar sejak 1969.

Perintah penangkapan Saif disebarluaskan secara internal ke badan keamanan Libya oleh jaksa Mohammed Gharouda pada 5 Agustus. Akan tetapi baru diumumkan setelah penyelidikan BBC disiarkan.

Saif juga tengah diburu oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) karena kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan selama penumpasan. Menurut sumber di Tripoli, dia kemungkinan masih bersembunyi di Zintan.

Meskipun dia tidak terlihat di depan umum selama bertahun-tahun, Gaddafi memberikan wawancara kepada New York Times pada bulan Juli, di mana dia berbicara tentang rencananya untuk kembali ke dunia politik, seperti dilansir CDE News.

Pejuang Rusia pertama kali muncul di Libya pada 2019 ketika mereka bergabung dengan pasukan jenderal pemberontak, Khalifa Haftar, dalam menyerang pemerintah yang didukung PBB di ibu kota Tripoli. Konflik tersebut berakhir dengan gencatan senjata pada Oktober 2020.

Kelompok Wagner pertama kali diidentifikasi tahun 2014 ketika mendukung separatis pro-Rusia dalam konflik di Ukraina timur. Sejak itu, kelompok tersebut telah terlibat di wilayah termasuk Suriah, Mozambik, Sudan, dan Republik Afrika Tengah.

Saif sempat menempuh pendidikan di sekolah bergengsi, London School of Economics. Ia telah lama dipandang sebagai salah satu orang paling berpengaruh di Libya dan kemungkinan besar akan menjadi penerus ayahnya, Muammar Gaddafi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini