Meski Tingkat Keparahan BA.4 dan BA.5 Rendah, Protokol Kesehatan Masih Tetap Wajib Ditegakkan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Meski tingkat keparahan yang disebabkan subvarian omicron BA.4 dan BA.5 lebih rendah dibandingkan varian lain, namun masyarakat harus tetap disiplin protokol kesehatan dan mendapat vaksin covid-19.

Hal itu diungkapkan Ketua Kelompok Kerja Infeksi Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr. Erlina Burhan di Jakarta, Selasa 28 Juni 2022.

“Kecepatan pertumbuhan atau berkembang biaknya dari varian ini sangat cepat, transmisinya juga sangat cepat dan mampu menghindari perlindungan dari sistem imun,” ujar Erlina.

Dia juga mengingatkan bahwa pandemi ini masih jauh dari selesai.

Sebab, Virus Corona penyebab penyakit Covid-19 masih terus bermutasi.

Maka, menegakkan protokol kesehatan seperti memakai masker di tengah kerumunan, menjaga jarak dan menyuci tangan dengan sabun tetap harus dilakukan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini