Menkes: Sudahi Covid19 Tak Bisa Andalkan RS, Tapi Perubahan Perilaku Rakyat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Strategi untuk menyudahi pandemi Covid19 bukan karena vaksin dan fasilitas rumah sakit, tetapi menciptakan gerakan perubahan protokol kesehatan yang lebih ketat dan kini menjadi persoalan besar bagi Indonesia.

Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin itu menjadi persoalan besar karena terbukti dengan menyertakan TNI dan Polri sekalipun Indonesia gagal menciptakan gerakan perubahan protokol kesehatan.

“WHO juga bilang strategi mengatasi pandemi itu bukan hanya vaksin, bukan hanya mengandalkan rumah sakit (RS), itu sudah di ujung sudah telat. Yang harus diurus adalah perubahan protokol kesehatan pasca pandemi,” ujar Budi Gunadi Sadikin dalam sebuah diskusi virtual di akun PRMN SuCi yang dikutip Sabtu 23 Januari 2021.

Dia pun menyontohkan protokol naik pesawat terbang yang berubah drastis setelah peristiwa 911 yang menghancurkan Twin Tower World Trade Center di New York Tahun 2001.

Setelah peristiwa itu setiap penumpang pesawat terbang harus melalui protokol yang lebih ketat lagi dengan melakukan pemeriksaan rinci. Berbeda dengan sebelum peristiwa itu.

Saat itu, miliaran penduduk dunia bisa beradaptasi dengan protokol baru yang lebih ketat tersebut.

Sekarang setelah Pandemi Covid19, protokol kesehatan juga harus berubah drastis. Setidaknya sangat disiplin menerapkan 3 M, memakai masker, menjaga jarak sosial dan rajin menyuci tangan dengan sabun air mengalir.

Tetapi, sekarang yang berubah bukan hanya di industri penerbangan tetapi di seluruh sektor baik industri kuliner, industri manufaktur, perhotelan dan semua aspek kehidupan manusia.

Budi Gunadi menegaskan setiap industri harus membuat protokol kesehatan pasca Covid19 dengan rinci.

Dia mengingatkan banyak hal akan mengubah protokolnya setelah Pandemi Covid19 ini muncul di dunia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini