MATA INDONESIA, JAKARTA-Resimen mahasiswa (Menwa) bakal dihidupkan kembali oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu di perguruan tinggi. Hal Itu dilakukan untuk mencegah masuknya atau berkembangnya paham radikalisme dan pembentukan negara Khilafah. Dirinya menyebut saat ini sekitar 23 persen mahasiswa sudah terpapar paham tersebut.
Menurutnya hal itu harus cepat diantisipasi, karena kalau dibiarkan bakal makin meluas dan berlipat-lipat. Selain mahasiswa, di lingkungan TNI, BUMN dan PNS sudah banyak juga.
Ryamizard memaparkan, sekitar 23,4 persen mahasiswa setuju dengan jihad dan memperjuangkan negara Islam atau Khilafah, sedangkan di tingkat SMA sekitar 23,3 persen. Sementara itu 18,1 persen pegawai swasta memgatakan tidak setuju dengan ideologi Pancasila, 19,4 persen PNS dan 9,1 pegawai BUMN.
Ia menilai, apabila paham radikalisme itu masih terpelihara bukan tidak mungkin 30 tahun mendatang negara ini akan hancur. Menurutnya masa depan bangsa ada di tangan mahasiswa dan anak muda.
Jika mahasiswa itu menjadi pejabat, presiden, Panglima TNI, Kapolri. Penegakan Khilafah, selesai bangsa ini. Bisa jadi banyak teroris segala macam dan terjadi aksi pengeboman.
Menurutnya penting ditanamkan pemahaman bela negara sejak dini. Apabila bela negara telah melekat di setiap warga, Indonesia akan menjadi negara yang kuat.
Selain itu, untuk mahasiswa yang telah terpapar radikalisme Ryamizard merencanakan akan membangkitkan kembali resimen mahasiswa di setiap perguruan tinggi. Sedangkan Kemhan akan mengawasi pelaksanaan organisasi kemahasiswaan tersebut.
Namun, menurut Ryamizard rencana itu akan dibicarakan lebih lanjut dengan pihak terkait. Seperti Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti) dan pihak kampus.