Mengintip Upaya Pertamina Salurkan BBM Satu Harga ke Pedalaman Papua

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah Indonesia melalui PT Pertamina (Persero) terus berupaya untuk melakukan menyalurkan BBM dengan harga terjangkau ke seluruh Indonesia hingga pedalaman Papua. Hal ini dilakukan agar masyarakat di daerah mendapatkan BBM Satu Harga.

Direktur Logistik & Infrastruktur Pertamina Mulyono pun mengisahkan tentang proses distribusi BBM Satu Harga ke Oksibil, Papua. Mengingat jaraknya yang sangat jauh, maka Pertamina melakukan penggantian moda transportasi beberapa kali.

“Di Oksibil pak, itu tujuh kali ganti moda angkutan,” katanya, Kamis 16 September 2021.

Penyaluran BBM ke Oksibil dimulai dari kilang minyak yang ada di Balikpapan, Kalimantan Timur. Di sana, BBM diangkut menggunakan kapal tanker besar berukuran 30 ribu ton ke terminal BBM Wayame.

“Setelah dibawa dengan kapal, BBM dibongkar di transit terminal Wayame di Ambon,” ujarnya.

Selanjutnya dari Wayame, BBM dibawa keTerminal BBM Merauke, Papua. “Dari sana diangkut dengan kapal 3.500 GT, dibawa ke terminal BBM Merauke,” katanya.

Kemudian dari Merauke, BBM akan dibawa ke Boven Digoel dengan jalur darat dengan mobil tangki sejauh 55 km. BBM lalu dipindahkan ke drum-drum dan dibawa oleh kapal sejauh 345 nautical miles ke Bandara Boven Digoel.

“Selanjutnya, BBM dipindah lagi ke moda pesawat untuk dibawa ke Bandara Oksibil. Jaraknya, sekitar 91 nautical miles menggunakan pesawat,” ujarnya.

Sampai di Bandara Oksibil, BBM lanjut perjalanan jalur darat sejauh 2 kilometer (km), barulah BBM sampai di SPBU BBM Satu Harga. Selanjutnya, BBM bisa digunakan untuk masyarakat.

“Dari Bandara Oksibil masih jalan lagi dibawa truk sejauh 2 kilometer baru sampai ke SPBU 8699514,” katanya.

Bukan cuma perjalanannya yang panjang saja, ongkos yang dikeluarkan juga lebih besar. Menurutnya biaya yang dikeluarkan delapan kali lebih besar dari biasanya.

“Biaya distribusi itu normalnya Rp 300 (per liter), ini BBM Satu Harga ada Rp 2.500-an rata-rata. Itu sudah sekitar 8 kalinya,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini