Mengenal Lebih Dekat dengan Kutai Kartanagera Calon Ibu Kota Negara

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Selain Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), ada nama Kabupaten Kutai Kartanegara yang juga didapuk sebagai ibu kota negara. Hal itu diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Senin 26 Agustus 2019.

Mungkin sebagian orang sudah tidak asing lagi dengan nama Kutai Kartanegara. kabupaten yang ada di Provinsi Kalimantan Timur ini merupakan salah satu peradaban tertua di Nusantara.

Namun, seperti apa sejarah berdirinya wilayah itu di Indonesia. Dilansir dari kesultanan.kutaikartanegara.com, pada awal abad ke-13 berdirilah sebuah kerajaan baru di Tepian Baru atau Kutai Lama bernama Kutai Kartanegara dengan raja pertama, Aji Batara Agung Dewa Sakti.

Keberadaan dua kerajaan di kawasan Sungai Mahakam ini menimbulkan friksi di antara keduanya. Pada abad ke-16 terjadi peperangan di antara kedua kerajaan di Kutai ini.

Akhirnya, Kerajaan Kutai Kartanegara di bawah rajanya Aji Pangeran akhirnya berhasil menaklukkan Kerajaan Kutai Martadipura. Raja pemenang kemudian menamakan kerajaannya menjadi Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

Kerajaan ini, mendapat pengaruh islam pada abad ke-17. Dilansir dari dictio.id, ajaran Islam dibawa masuk ke Kerajaan Kutai pada akhir abad ke-16 oleh Tuan Ri Tiro Pararang dari Aceh dan Tuan Ri Bandang, seorang ulama dari Minangkabau.

Dari situ kemudian muncul nama-nama Islami yang digunakan nama-nama raja dan keluarga kerajaan Kutai Kartanegara. Selain itu, sebutan raja pun diganti dengan sebutan Sultan. Sultan pertama yang menggunakan nama Islam adalah Sultan Aji Muhammad Idris.

Pengaruh Islam di Kutai diduga bermula sejak ekspansi Kerajaan Banjarmasin. Namun, geliat dakwah agama ini dapat dilacak sejak penyebaran dakwah Islam oleh para mubalig dari Sumatra ke Sulawesi.

 

Berita Terbaru

Hujan Deras Sebabkan Bencana di Kulon Progo, Sungai Serang Diminta Segera Dinormalisasi

Mata Indonesia, Kulon Progo - Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Kulon Progo pada Jumat, 28 Maret 2025 kemarin memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang di beberapa titik.
- Advertisement -

Baca berita yang ini