Menantu SBY Dituding Denny Siregar Gak Kuat ‘Main’ Twitter Sampai Menggembok Akunnya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Istri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Annisa Pohan tiba-tiba disebut baperan oleh aktivitis media sosial Denny Siregar karena mengunci akun instagramnya.

Dikabarkan sebelum mengunci akun twitternya, Annissa mengomentari banyak hal seperti vaksin berbayar Kimia Farma termasuk menuding adanya gerakan islamophobia karena mengomentara satu seri film kartun yang tokohnya mengenakan gamis.

Komentarnya seperti begini, “Kenapa ya buzzer-2 itu islamophobia padahal dirinya juga Islam ,film animasi berprestasi utk anak-2 bernuansa islam dengan nilai-2 positif aja jd masalah utk mereka. Hidupnya penuh kecurigaan tak beralasan. sangat negatif. Indonesia bangkit yuk! jauhkan diri dari racun2 buzzers.”

Komentar itu ditanggapi netizen bernama Taufik Damas yang menegaskan di Indonesia tidak ada islamophobia

“Masjid banyak. Azan bertalu-talu. Pesantren ribuan. Pengajian tidak terhitung. Siaran agama Islam setiap hari ada di tivi. Kalo pun ada kritik soal pakaian, itu sekadar mengingatkan akan budaya Indonesia,” begitu penjelasan Taufik Damas beberapa waktu lalu.

Setelah itu, Annissa pun mengunci akun twitternya tersebut yang menggelitik Denny Siregar mengomentarinya.

Menantu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut terlalu mudah terbawa perasaan tetapi memaksakan diri “bermain” media sosial.

“Baperan maen twitter, akhirnya gak tahan. Digembok deh.. Nyonya besar, nyonya besar,” ujar Denny.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini