Menag: Vaksin Sinovac Tidak Tercemar Babi dan Tak Najis

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) soal vaksin Covid19 Sinovac dari Cina sangat jelas yaitu tidak tercemar materi babi, tidak memanfaatkan bagian tubuh manusia dan tidak najis.

“Saya minta kepada seluruh umat beragam agar jangan ragu mengikuti vaksinasi covid19, khususnya umat Islam,” kata Menteri Agama, Selasa 12 Januari 2021.

Yaqut mengungkapkan hal itu saat menerima kedatangan 15 juta dosis bahan vaksin dari Sinovac Life Sciences Co. Ltd. Cina dan PT Bio Farma.

Sebanyak 15 juta bahan vaksin tersebut akan diproduksi di Bio Farma untuk menjadi vaksin yang siap disuntikkan.

Vaksin-vaksin itu diperkirakan sudah bisa digunakan antara akhir Februari atau awal Maret 2021.

Menurut Menteri Agama, mendatangkan vaksin merupakan ikhtiar dan wujud kecintaan pemerintah kepada warganya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini