Menag: Kuota Haji RI Tetap, Tapi Jamaah Tambah 10.000

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kuota haji untuk Indonesia untuk tahun depan tetap sebanyak 221.000, namun ada tambahan untuk 10.000 jamaah. Hal itu disampaikan Menteri Agama Fachrul Razi di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis 26 Desember 2019.

“Kami ajukan tambahan, dapat tambahan tapi bukan tambahan kuota, tambahan jamaah sebanyak 10.000 orang,” katanya.

Ia menyebutkan jumlah tersebut merupakan jumlah yang disampaikan pihak Arab Saudi saat dirinya bertemu dengan mereka.

Menag mengungkap alasan mengapa jumlah kuota tidak ditambah yaitu karena yang menentukan adalah Organisasi Kerja sama Islam (OKI). “Kuota haji itu yang menentukan OKI, bukan Aras Saudi, itu menurut menteri haji mereka,” katanya.

Sebelumnya pada Senin 23 Desember 2019, Pimpinan MPR RI menemui Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz untuk meminta tambahan kuota haji.

“Alhamdulillah permintaan kami diterima dengan baik, pihak kerajaan mempertimbangkan permintaan tersebut,” kata Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani dalam keterangan tertulisnya.

Pertemuan dihadiri oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, para Wakil Ketua seperti Ahmad Muzani, Hidayat Nur Wahid, Syarif Hasan, Zulkifli Hasan, Arsul Sani, Jazilul Fawaid, Fadel Muhammad, dan Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel.

 

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini