MATA INDONESIA, BERLIN – Otoritas berwenang Kota Cologne, Jerman dan komunitas Muslim di kawasan tersebut mencapai kesepatan untuk melonggarkan perbatasan.
Dengan begitu, masjid terbesar di Jerman akan diizinkan mengumandangkan azan melalui pengeras suara setiap Jumat sore.
Semua 35 masjid di Kota Cologne sekarang akan diizinkan untuk menyiarkan azan hingga lima menit pada hari Jumat antara siang hingga jam 03.00 sore, di bawah inisiatif dua tahun.
Izin mengumandangkan azan itu termasuk di Masjid Pusat Cologne, yang dibuka pada 2018 setelah menjadi titik nyala sentimen anti-Muslim dari partai sayap kanan yang tumbuh lebih kuat setelah masuknya pencari suaka pada periode 2015-2016.
“Mengizinkan panggilan muazin bagi saya adalah tanda hormat,” tulis Walikota Cologne Henriette Reker di akun Twitter, melansir Al Jazeera, Selasa, 12 Oktober 2021.
Panggilan untuk salat akan bergabung dengan lonceng dari katedral Cologne yang merupakan gereja Gotik terbesar di kawasan Eropa utara.
“Ini menunjukkan bahwa keragaman dihargai dan hidup di Cologne,” sambung Reker.
Selama kontroversi seputar pembangunan masjid besar, para pendukung meyakinkan publik bahwa itu tidak akan secara rutin mengumandangkan suara azan, seperti yang umumnya terjadi di negara Muslim atau negara dengan jumlah Muslim terbesar yang mengumandangkan azan sebanyak lima kali dalam sehari.
Pemerintah Kota Cologne mengatakan, masjid yang ingin mengumandangkan azan pada Jumat sore harus mematuhi batasan volume pengeras suara mereka dan memberi tahu tetangga sebelumnya. Sebagai catatan, saat ini terdapat sekitar 4,5 juta Muslim tinggal di Jerman.