MATA INDONESIA, BEKASI – Pemerintah Jokowi berhasil menyelamatkan lebih banyak korban lagi akibat banjir menjelang puncak hujan yang dimulai 10 Januari nanti dengan melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) sejak 3 Januari 2020.
Puncak hujan tersebut diakibatkan ada aliran udara hangat atau basah dari arah Afrika yang akan terjadi akhir Januari dan pertengahan Februari 2020. Itu alasan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo memerintahkan Operasi TMC.
“Operasi ini telah berlangsung sejak Jum’at, 3 Januari 2020 dengan melepaskan 4 sortie penerbangan, sehingga diharapkan mengurangi hujan yang mengarah ke Jakarta,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Kapusdatin dan Humas) BNPB, Agus Wibowo, Sabtu 4 Januari 2020.
Keempat penerbangan tersebut mengarah ke arah utara, ke arah laut, Pulau Seribu. Jadi awan-awan hujan yang mengarah ke Jakarta akan menjatuhkan air di kawasan tersebut.
Termasuk awan-awan yang berasal dari Barat menuju Banten. Kemudian awan dari selatan yang akan menjatuhkan hujan di Gunung Halimun.
Agus mengatakan operasi itu cukup berhasil karena TIM TMC BNPB mengabarkan sudah tidak ada lagi hujan deras semenjak diberlakukannya.
Maka, Agus mengatakan operasi tersebut akan terus dilakukan agar hujan di wilayah Jabodetabek tidak menimbulkan banjir dimana-mana.