Mantul, Dua Menteri Perjuangkan Dokter Romi Diterima Jadi PNS

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Masih ingat Romi Syofpa Ismael, dokter gigi penyandang disabilitas yang kelulusannya sebagai PNS dianulir Bupati Solok Selatan? Kini dua menteri akan berjuang agar perempuan itu bisa diterima sebagai PNS.

Keduanya adalah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Syafruddin bahkan menyebutkan hal tersebut tidak hanya berlaku bagi Romy, tetapi seluruh calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang lolos tetapi tidak diajukan pemerintah daerahnya.

“Kita akan warning pemerintah (daerah) mengajukan untuk SK-nya,” ujar Syafruddin di Jakarta, Selasa 30 Juli 2019.

Senada dengan Syafruddin, Menteri Tjahjo Kumolo juga mengaku telah berdiskusi dengan Gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat agar menerima Romi jadi PNS.

Kedua kepala daerah bahkan sudah mengirim surat kepada Bupati Solok karena kebutuhan tenaga medis yang tinggi di daerah itu.

Sebelumnya Romi dianulir kelulusannya sebagai CPNS di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, dengan alasan mengalami kendala kesehatan karena usai melahirkan pada 2016.

Dia mengalami lemah di kedua tungkai kaki yang mengharuskannya beraktivitas dengan kursi roda.

Lewat pengumuman yang dikeluarkan Bupati Solok Selatan nomor 800/62/III/BKPSDM-2019 tertanggal 18 Maret 2019, disebutkan dua orang peserta seleksi CPNS 2018 di Solok Selatan, dibatalkan hasil seleksi dan dinyatakan tidak memenuhi persyaratan pada formasi umum CPNS 2018.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini