MATA INDONESIA, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data nilai ekspor Indonesia Januari 2022 yang meningkat 25,31 persen jika dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.
Nilai pada Januari ini mencapai 19,16 miliar dolar AS, sedangkan nilai ekspor Januari 2021 adalah 15,29 miliar dolar AS.
Komoditas yang memiliki andil mendongkrak nilai ekspor Januari 2022 tersebut adalah pertanian, dan kehutanan.
Selain itu, perikanan, minyak dan gas bumi, pertambangan dan industri pengolahan.
Jika dibandingkan dengan impor, ekspor Indonesia bulan lalu itu masih lebih tinggi atau surplus 932,9 miliar dolar AS.
Ada pun ekspor nonmigas Januari 2022 mencapai 18,26 miliar dolar AS atau turun 14,12 persen dibanding Desember 2021.
Namun angka itu naik 26,74 persen jika dibanding ekspor nonmigas Januari 2021.
Penurunan terbesar ekspor nonmigas Januari 2022 terhadap Desember 2021 terjadi pada komoditas bahan bakar mineral sebesar 2.008,3 juta dolar AS (61,79 persen), sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada bijih logam, terak, dan abu sebesar 379,0 juta dolar AS (66,17 persen).
Berdasarkan sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari 2022 naik 31,16 persen dibanding bulan yang sama tahun 2021.
Begitu juga ekspor hasil pertanian naik 11,54 persen dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 3,87 persen.
Ekspor nonmigas Januari 2022 terbesar adalah ke Cina senilai 3,51 miliar dolar AS.
Setelah itu, disusul Amerika Serikat 2,56 miliar dolar AS dan Jepang 1,51 miliar dolar AS.
Secara persentase, kontribusi ketiganya mencapai 41,57 persen.
Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing 3,34 miliar dolar AS dan 1,70 miliar dolar AS.
Jika dilihat dari daerah asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari 2022 berasal dari Jawa Barat dengan nilai 3,11 miliar dolar AS (16,21 persen).
Lalu, diikuti Jawa Timur 1,88 miliar dolar AS (9,81 persen), dan Riau 1,73 miliar dolar AS (9,05 persen).
